Menurut Kantor Berita ABNA, sumber berita di Haram Mekah berkata, 'Para peziarah syiah dalam perjalanan mereka ke Haram Mekah dihentikan di luar haram untuk diperiksa dengan penghinaan.' Salah satu pengurus kelompok haji ini berkata, 'Ketika kami keluar dari Madinah menuju Mekah disana kami dihadang sekelompok petugas diluar Haram, mereka menghentikan dan memeriksa kami, pertama mereka bertanya, kalian orang mana? Dan berceramah menjelek-jelekkan syiahserta menghukumi syiah sebagai orang kafir (dimana orang kafir tidak boleh masuk kota Mekah)'Pengurus yang lain berkata,' ketika rombongan sampai di Assail AlKabir tempat berkumpulnya para peziarah haji yang datang dari arah timur seorang petugas dengan sombong berkata,' Kalian bergantilah dari syiah menjadi sunni, madzhab suni lebih baik untuk kalian."
Cukup menjadi kekhawatiran jika pada hari pelaksanaan ibadah haji stasiun TV penyebar fitnah dan perpecahan Al Hikmah dan Al Washal melakukan penghinaan pada syiah dan mempengaruhi para peziarah dengan sentimen kemadzhaban.
Sejak dimulai musim haji stasiun TV Wahabi semakin gencar menyebarkan berita-berita dusta mengenai madzhab Ahlul Bait as. Seorang ahli hukum syiah kebangsaan Arab Saudi berkata bahwa petinggi Arab Saudi menunggu orang syiah untuk melakukan pembelaan diri sehingga mereka tidak lagi dijadikan sebagai sasaran serang sebagaimana penyerangan yang dilakukan pada pekuburan Baqi.Rombongan haji lain yang baru tiba di Madinah al Munawarah berkata bahwa mereka juga menemui petugas pos Baqi yang menghina orang-orang syiah. Mereka menambahkan bahwa mereka tidak boleh membawa buku doa ketika masuk kesana, untuk mendengarkan doa yang sudah direkam dalam telepon genggam pun tidak diperbolehkan. Petugas Baqi menilai kafir orang yang menziarahi kuburan keluarga dan sahabat nabi Muhammad saw dengan berdoa tawasul dan mengusap pusaranya. Seorang aktifis Arab Saudi berkata, 'Perilaku para petugas dan polisiArab Saudi dengan mempersulit orang syiah adalah membahayakan dan petinggi Arab Saudi harus mencegah petugas Baqi itu, karena prilaku ini membahayakan keselamatan peziarah haji, bisa saja terjadi peristiwa yang tidak kita inginkan." (*)