17 Juli 2025 - 21:13
Serangan Udara Rezim Zionis ke Gerbang Markas Staf Umum Militer di Damaskus

Sumber-sumber berita melaporkan bahwa rezim Zionis telah melancarkan serangan udara ke pintu masuk markas besar Staf Umum Militer Suriah di ibu kota Damaskus.

Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Sumber-sumber berita melaporkan bahwa rezim Zionis telah melancarkan serangan udara ke pintu masuk markas besar Staf Umum Militer Suriah di ibu kota Damaskus. Televisi rezim Zionis mengutip seorang sumber keamanan yang menyatakan bahwa serangan ini merupakan pesan kepada Ahmad al-Shar’a (al-Jaulani), Presiden Sementara Suriah, terkait peristiwa yang terjadi di wilayah Suwayda.

Stasiun TV tersebut menyebutkan bahwa serangan ini bersifat peringatan dan menargetkan kompleks utama pangkalan militer Suriah di Damaskus. Militer rezim Zionis juga mengonfirmasi bahwa mereka telah menyerang pintu masuk markas utama Staf Umum Angkatan Bersenjata Suriah. Sementara itu, koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa dua warga sipil terluka dalam serangan ini.

Laporan lain menyebutkan bahwa suara tembakan masih terdengar di berbagai kawasan ibu kota Damaskus. Beberapa jam sebelum serangan, Israel Katz, Menteri Perang rezim Zionis, menyatakan bahwa militer Israel akan terus melakukan serangan terhadap rezim yang berkuasa di Suriah. Ia menegaskan bahwa rezim Suriah harus menarik pasukannya dan meninggalkan wilayah Suwayda, tempat komunitas Druze bermukim.

Katz juga menambahkan, "Kami tidak akan meninggalkan komunitas Druze Suriah sendirian, dan kami akan menerapkan kebijakan pelucutan senjata." Sejalan dengan itu, sumber-sumber Zionis melaporkan bahwa militer Israel telah menempatkan dua batalion tambahan di perbatasan wilayah pendudukan dan Suriah. Selama beberapa hari terakhir, rezim Zionis telah melakukan sejumlah serangan ke wilayah selatan Suriah.

Sejak jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad di Suriah, bentrokan sporadis telah terjadi antara komunitas Druze dan elemen-elemen yang berafiliasi dengan al-Jaulani. Di satu sisi, minoritas agama dan etnis di Suriah khawatir terhadap tindakan ekstrem dan otoriter dari kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan pemerintahan baru pimpinan al-Jaulani.

Di sisi lain, rezim Zionis dengan serangan-serangan berulang terhadap kemampuan militer Suriah, serta dukungannya terhadap kelompok-kelompok minoritas agama dan identitas di negara tersebut, berusaha untuk memecah Suriah menjadi beberapa negara kecil dan lemah.

Your Comment

You are replying to: .
captcha