5 Juni 2025 - 10:15
Dunia Islam Membutuhkan Penerapan Pelajaran-Pelajaran Haji untuk Menghentikan Tragedi Gaza

Ayatullah al-Udzma Khamenei menyatakan bahwa dunia Islam saat ini lebih dari sebelumnya membutuhkan penerapan pelajaran-pelajaran dari ibadah haji. Beliau menunjuk bahwa musim haji tahun ini merupakan musim haji kedua yang bertepatan dengan kejahatan-kejahatan rezim Zionis di Gaza. Dengan mengajukan pertanyaan, “Siapa yang harus berdiri menghadapi tragedi kemanusiaan ini?”.

Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Pesan Pemimpin Revolusi Islam yang dibacakan pada Kamis (4/6) oleh Hujjatul Islam wal Muslimin Nuwab (Wakil Wali Faqih Urusan Haji dan Ziarah sekaligus Ketua Delegasi Jamaah Haji Iran) di Padang Arafah adalah sebagai berikut:

Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Salawat dan salam atas makhluk terbaik Allah, Muhammad al-Mustafa, beserta keluarga beliau yang suci, para sahabat beliau yang terpilih, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga Hari Kiamat.

Haji adalah dambaan orang-orang yang beriman, hari raya bagi mereka yang merindu, dan rezeki spiritual bagi orang-orang yang berbahagia. Jika haji disertai dengan pemahaman akan kedalaman makna simboliknya, maka ia menjadi obat bagi luka-luka besar umat Islam—bahkan umat manusia secara keseluruhan.

Perjalanan haji tidaklah seperti perjalanan lain, yang dilakukan untuk perdagangan atau wisata atau berbagai tujuan lainnya, yang dalam sela-selanya mungkin dilakukan ibadah atau kebaikan. Perjalanan haji adalah latihan untuk hijrah dari kehidupan biasa menuju kehidupan yang ideal. Kehidupan ideal adalah kehidupan tauhid, di mana tawaf senantiasa mengelilingi poros kebenaran, sa’i senantiasa di antara dua puncak yang penuh tantangan, lempar jumrah secara terus-menerus terhadap setan yang keji, wukuf yang dibalut dengan zikir dan permohonan penuh harap, memberi makan kepada orang miskin yang tergeletak di tanah dan kepada para musafir, memandang semua manusia setara tanpa memandang warna, ras, bahasa, dan geografi, serta selalu siap mengabdi, berlindung kepada Allah, dan mengibarkan panji pembelaan terhadap kebenaran—semuanya adalah unsur utama dan abadi. Ritus-ritus haji menghimpun simbol-simbol kehidupan ini, memperkenalkan jamaah haji padanya, dan mengundang mereka untuk menghidupinya.

Seruan ini harus didengar; hati, mata lahir dan batin harus dibuka; harus dipelajari, dan tekad untuk mengamalkan pelajaran ini harus diteguhkan. Setiap orang, sesuai kemampuannya, dapat melangkah di jalan ini. Dan para ulama, cendekiawan, pemegang jabatan politik, dan tokoh-tokoh sosial memiliki tanggung jawab yang lebih besar daripada yang lain.

Dunia Islam saat ini lebih dari sebelumnya memerlukan pengamalan pelajaran ini. Ini adalah musim haji kedua yang berlangsung bersamaan dengan tragedi Gaza dan kawasan Asia Barat. Kelompok zionis penjahat yang menguasai Palestina telah membawa tragedi Gaza ke titik yang tak terbayangkan, dengan kekejaman yang menggemparkan dan kebiadaban serta kejahatan yang tiada tara. Saat ini, anak-anak Palestina dibunuh bukan hanya dengan bom, peluru, dan roket, tetapi juga karena kehausan dan kelaparan; keluarga-keluarga yang berduka atas kehilangan orang-orang tercinta, anak-anak muda, ayah dan ibu, terus bertambah setiap harinya. Siapa yang harus berdiri menghadapi tragedi kemanusiaan ini?

Tak diragukan lagi, pemerintahan-pemerintahan Islam adalah pihak pertama yang dipanggil untuk memikul tanggung jawab ini, dan rakyat mereka adalah pihak yang menuntut agar pemerintah menjalankannya. Pemerintahan-pemerintahan Muslim mungkin memiliki perbedaan pandangan politik dalam berbagai masalah, tetapi hal itu seharusnya tidak menghalangi mereka untuk bersatu dan bekerja sama dalam menghadapi tragedi besar Gaza dan membela kelompok manusia paling tertindas di dunia saat ini. Pemerintah-pemerintah Muslim harus menutup semua jalur bantuan kepada rezim Zionis dan menghentikan tangan-tangan kriminal mereka dari melanjutkan kebiadaban di Gaza. Amerika adalah mitra sejati dalam kejahatan rezim Zionis; pihak-pihak yang terhubung dengan Amerika di kawasan ini dan di wilayah Islam lainnya harus mendengarkan seruan Al-Qur’an tentang pembelaan terhadap kaum tertindas dan memaksa pemerintah arogan Amerika untuk menghentikan perilaku zalim ini. Upacara Bara'ah (pemutusan hubungan dengan kaum musyrik) dalam haji adalah satu langkah dalam jalan ini.

Perlawanan yang menakjubkan dari rakyat Gaza telah menempatkan isu Palestina di puncak perhatian dunia Islam dan semua pejuang kebebasan dunia; kesempatan ini harus dimanfaatkan untuk menolong bangsa tertindas ini. Meski para arogator dunia dan para pendukung rezim Zionis berusaha melupakan nama dan keberadaan isu Palestina, watak jahat para pemimpin rezim ini dan kebijakan bodoh mereka telah menciptakan situasi di mana nama Palestina kini lebih bersinar dari sebelumnya, dan kebencian umum terhadap Zionis dan para pendukungnya lebih besar dari sebelumnya; dan ini adalah peluang penting bagi dunia Islam.

Para juru bicara opini publik dan sosial hendaknya menyadarkan umat dan meningkatkan kepekaan mereka serta memperluas tuntutan terkait isu Palestina. Kalian, para jamaah haji yang berbahagia, jangan lalai dari kesempatan berdoa dan memohon pertolongan dari Allah Swt selama pelaksanaan haji, dan mohonlah kepada-Nya kemenangan dari  para penindas Zionis dan para pendukung mereka.

Salawat dan salam Allah atas Nabi mulia Islam dan keluarganya yang suci, serta salam dan berkah atas Imam Mahdi al-Muntazhar (semoga Allah menyegerakan kemunculannya).

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.


Sayyid Ali Khamenei
 

Your Comment

You are replying to: .
captcha