Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Sudan, yang memiliki posisi strategis dan sejarah penolakan normalisasi dengan Israel, kini menghadapi konflik internal dan krisis kemanusiaan yang parah, serupa dengan penderitaan rakyat Gaza. Setelah serangan 7 Oktober dan perang berikutnya di Gaza, harapan normalisasi dengan Sudan hancur, dan negara ini menjadi simbol perlawanan terhadap Israel.
Rakyat Sudan mengalami serangan kelompok militan yang didukung oleh rezim Israel dan UEA, serta kelaparan yang melanda jutaan orang, termasuk banyak anak-anak. Sudan menolak rencana pemindahan warga Gaza ke wilayahnya, karena meningkatnya dukungan politik anti-Israel di dalam negeri.
Duta Besar Sudan di Teheran menegaskan Sudan bukan sekutu Israel dan menolak kesepakatan normalisasi seperti Abraham Accord. Para pemimpin Sudan kini mendukung perjuangan Palestina dan menentang pengusiran warga Gaza dari tanah mereka.
Beberapa analis mengatakan Sudan bisa menjadi basis dukungan langsung terhadap Palestina, misalnya dengan peluncuran serangan drone dari wilayah Sudan tanpa klaim resmi, atau tindakan seperti memblokade jalur perdagangan Israel di laut, serupa dengan taktik Yaman.
Gerakan anti-Zionis global yang menguat kini mulai melibatkan Afrika, dan Sudan dipandang sebagai bagian dari gelombang perlawanan baru yang memperkuat front regional melawan Israel.
Your Comment