Menurut kantor berita ABNA, mengutip surat kabar Israel Hayom, keputusan Mahkamah Agung rezim Zionis untuk menghentikan hak istimewa yang diberikan oleh Kepala Staf tentara rezim tersebut telah memperburuk krisis internal di dalam militer.
Berdasarkan laporan ini, hampir 600 perwira dan bintara di tentara rezim Zionis telah mengajukan pengunduran diri mendadak mereka karena keputusan Mahkamah Agung ini, karena takut kehilangan hak istimewa mereka.
Laporan tersebut menyatakan bahwa Perdana Menteri rezim Zionis, Benjamin Netanyahu, dijadwalkan akan mengadakan pertemuan khusus hari ini untuk membahas krisis tersebut. Para komandan tentara rezim Zionis tidak terlibat dalam masalah ini di tengah perang, tetapi setelah keputusan Mahkamah Agung, banyak tentara Zionis menjadi marah dan mengumumkan bahwa mereka akan mempertimbangkan kembali untuk tetap berada di militer.
Banyak tentara Zionis yang tidak puas dengan kondisi keuangan mereka di militer rezim tersebut, dan selama bertahun-tahun sebelumnya mereka mengandalkan hak istimewa yang diberikan oleh Kepala Staf.
Your Comment