Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Pemimpin Revolusi Islam Iran Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menegaskan bahwa madahi (puisian dan lantunan religius) harus menjadi pusat penyebaran literatur perlawanan dan penjelasan ajaran agama serta revolusi. Beliau menyampaikan hal ini dalam acara peringatan kelahiran Sayidah Fatimah Zahra (sa) di Husainiyah Imam Khomeini, di hadapan ribuan pecinta Ahlulbait as.
Ayatullah Khamenei mendefinisikan perlawanan nasional sebagai ketangguhan menghadapi berbagai bentuk tekanan kekuatan arogan—baik militer, ekonomi, politik, budaya maupun media. Beliau menekankan bahwa tujuan utama musuh adalah mengubah identitas agama, budaya, dan sejarah bangsa Iran, namun upaya tersebut telah gagal berkat keteguhan rakyat.
Beliau menyatakan bahwa musuh kini fokus pada perang media dan propaganda, karena telah memahami bahwa Iran tidak bisa ditaklukkan melalui tekanan militer. Karena itu, diperlukan strategi defensif dan ofensif yang tepat dalam menghadapi serangan terhadap pikiran, hati, dan keyakinan masyarakat.
Pemimpin Revolusi menegaskan bahwa madahi dan majelis adalah markas penting literatur perlawanan, sebab tidak ada gagasan yang dapat bertahan tanpa bahasa dan budaya pendukungnya. Ia meminta para pelantun untuk memperdalam riset, memperbaiki kualitas konten, dan menjauhkan unsur musik budaya masa jahiliyah modern dari majelis-majelis mereka.
Beliau memperingatkan bahwa tujuan jangka panjang musuh adalah menghapus ajaran Revolusi dan memadamkan nama Imam Khomeini (ra). AS disebut berada di pusat front ini, dibantu beberapa negara Eropa serta para oportunis di luar negeri.
Ayatullah Khamenei meminta mobilisasi menghadapi perang media modern dengan memusatkan perhatian pada nilai-nilai Islam, Syiah, dan revolusi, serta melindungi generasi muda dari propaganda destruktif. Ia juga menekankan bahwa sebuah lantunan dan syair yang kuat terkadang lebih efektif dari ratusan ceramah.
Di akhir pidatonya, beliau menegaskan bahwa meskipun masalah dan kekurangan negara masih banyak, bangsa Iran —dengan keteguhan, ketulusan, dan semangat keadilan— terus membangun kekuatan dan kehormatan Iran dan Islam.
Your Comment