Masoud Pezeshkian, Senin (15/9/2025) mengatakan, negara-negara Islam harus bersatu, dan memutus hubungan dengan Rezim Zionis, lewat langkah nyata di bidang ekonomi, kebudayaan dan sosial.
Hal ini disampaikan Presiden Iran, sebelum bertolak ke Qatar, untuk menghadiri pertemuan darurat para pejabat tinggi negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam, OKI, dan Liga Arab, yang membahas serangan Rezim Zionis ke Doha.
“Rezim Zionis, sama sekali tidak menerapkan kerangka kerja apa pun bagi dirinya, dan dengan dukungan AS, menyerang banyak negara Islam termasuk Qatar, Lebanon, Irak, Iran, dan Yaman. Ia melakukan apa pun yang diinginkan, dan sungguh disayangkan AS dan negara-negara Eropa, mendukung serangan ini,” ujarnya.
Presiden Iran menuturkan, “Rezim Israel, melakukan genosida di Jalur Gaza, mengeksekusi mati perempuan, anak-anak, dan orang lanjut usia, dan sungguh disayangkan negara-negara Barat, dengan dukungan dan logistik terhadap Rezim Apartheid Zionis, melegitimasi aksi-aksi ini.”
Pada saat yang sama, Pezeshkian, berharap pada hasil pertemuan darurat pemimpin negara-negara OKI dan Liga Arab.
Ia menjelaskan, “Negara-negara Islam harus meningkatkan persatuan dan integritas, dan berusaha menindak kejahatan-kejahatan Rezim Zionis di berbagai organisasi internasional dan lembaga hukum. Negara-negara Islam harus bersatu, dan memutus hubungan dengan Rezim Zionis lewat aksi nyata di bidang ekonomi, budaya, dan sosial.”
Jet-jet tempur Rezim Zionis pada Selasa (9/9/2025) melanggar zona udara Qatar, dan membombardir lokasi pertemuan delegasi tingkat tinggi Hamas, pimpinan Khalil Al Hayya, di kawasan Katara, Doha, ibu kota negara itu.
Maka dari itu, pertemuan Menteri Luar Negeri negara-negara OKI pada hari Minggu di Doha, yang turut dihadiri Menlu Iran, membahas serangan militer Rezim Zionis ke Qatar.
Pertemuan ini adalah pendahuluan untuk pertemuan petinggi Islam-Arab, yang digelar hari ini dengan dihadiri oleh Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
342/
Your Comment