Menurut kantor berita Abna, mengutip France 24, menyusul laporan tentang kehadiran pejabat yang dekat dengan Presiden AS Donald Trump di wilayah otonom Greenland yang terletak di Denmark untuk mengumpulkan informasi dan kemungkinan campur tangan, Denmark memanggil kuasa usaha AS.
Sejak kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari, Trump telah berulang kali dan secara terbuka menyatakan bahwa Amerika Serikat membutuhkan pulau strategis dan kaya sumber daya ini untuk alasan keamanan dan tidak menolak penggunaan kekerasan untuk menduduki pulau ini!
Menurut survei yang dilakukan pada bulan Januari, sebagian besar dari 57.000 penduduk Greenland menginginkan kemerdekaan dari Denmark, tetapi pada saat yang sama mereka juga tidak ingin menjadi bagian dari wilayah Amerika Serikat.
Televisi pemerintah Denmark melaporkan hari ini bahwa setidaknya tiga pejabat AS yang dekat dengan Trump baru-baru ini terlihat di Greenland, di mana mereka mengumpulkan informasi tentang perbedaan, perselisihan, dan ketegangan masa lalu antara Greenland dan Denmark, termasuk pemisahan paksa anak-anak Greenland dari keluarga mereka dan skandal sterilisasi paksa.
Lars Løkke Rasmussen, Menteri Luar Negeri Denmark, mengatakan kepada AFP: "Kami mengetahui minat berkelanjutan dari aktor asing terhadap Greenland dan posisinya di Kerajaan Denmark. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika kita melihat upaya eksternal untuk memengaruhi masa depan Kerajaan Denmark dalam waktu dekat. Tentu saja, setiap upaya untuk campur tangan dalam urusan internal Kerajaan akan tidak dapat diterima."
Your Comment