Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Ayatullah Sayyid Yasin Mousavi, Imam Jumat Baghdad dan ulama terkemuka Hauzah Najaf, menegaskan bahwa keluarnya pasukan Amerika dan koalisi internasional dari Irak merupakan hasil tekanan rakyat, parlemen, dan kelompok perlawanan, bukan kehendak Washington. Ia menambahkan bahwa pasukan AS tidak pernah melindungi Irak, melainkan hanya mengabdi pada kepentingan rezim Zionis.
Menanggapi isu kemungkinan serangan Israel terhadap Irak atau Hashd al-Shaabi, Ayatullah Mousavi menegaskan bahwa hal itu tidak akan terjadi. “Israel tak berani memasuki konfrontasi seperti itu, dan setiap agresi terhadap Irak pasti akan dibalas,” tegasnya.
Dalam khutbahnya, ia juga menyoroti keputusan Komisi Pemilu Irak yang menolak ratusan kandidat karena keterlibatan dengan Partai Ba’ath, serta mengecam upaya kembalinya tokoh-tokoh Ba’athis ke jabatan tinggi negara.
Terkait Gaza, Mousavi menyebut kondisi rakyat di bawah blokade dan serangan Zionis sebagai “bencana yang tak terlukiskan” dan memperingatkan rencana Benjamin Netanyahu untuk mengintegrasikan Gaza dalam proyek “Israel Raya”, yang bahkan meliputi wilayah Irak dan negara Arab lainnya.
Ia menutup khutbah dengan menegaskan bahwa senjata perlawanan di Irak, Lebanon, dan Palestina telah membuktikan efektivitasnya, dan menyeru kekuatan politik Irak agar tetap berpegang pada prinsip serta tidak tunduk pada tekanan yang ingin melanggengkan kehadiran penjajah.
Your Comment