Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Zabihullah Mujahid, juru bicara pemerintah Taliban, mengatakan dalam pidatonya kemarin bahwa upaya sedang dilakukan untuk mendapatkan "izin Syariah yang tepat" untuk membuka kembali sekolah dan universitas perempuan. Ia menekankan bahwa kesucian, jilbab, dan cara anak perempuan beraktivitas merupakan beberapa isu utama yang sedang dibahas di antara para ulama, dan bahwa keputusan akhir tidak akan dibuat sampai mereka yakin.
Di bagian lain pidatonya, Mujahid menyinggung perubahan struktur pemerintahan Taliban dan mengatakan bahwa jabatan "penjaga" akan dihapus dari kabinet. Menurutnya, langkah ini diambil untuk meningkatkan efisiensi dan meningkatkan penyediaan layanan pemerintah, dan Taliban akan melayani rakyat dengan "tanggung jawab penuh" mulai sekarang.
Mengenai pengakuan kelompok tersebut oleh komunitas internasional, juru bicara Taliban juga menyatakan bahwa masalah saat ini disebabkan oleh kebijakan perang kekuatan asing terhadap Afghanistan. Ia juga mengklaim bahwa pintu pemerintahan Taliban terbuka bagi individu-individu yang berkomitmen dan berkualitas, bahkan mereka yang tidak memiliki riwayat keanggotaan dalam kelompok tersebut.Namun, para pengamat mengatakan bahwa janji Taliban yang berulang kali untuk membuka kembali sekolah perempuan selama empat tahun terakhir belum terpenuhi.
Jutaan anak perempuan Afghanistan masih kehilangan hak dasar mereka atas pendidikan, dan janji "izin syariah" lebih merupakan penundaan lain dari perampasan pendidikan perempuan yang berkelanjutan daripada solusi nyata.
Your Comment