Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Ketua Majlis Wahdat-e-Muslimeen Provinsi Sindh, Hujjatul Islam Baqir Abbas Zaidi, mengecam keputusan tiba-tiba pemerintah Pakistan yang menutup perbatasan darat menuju Iran dan Irak bagi para peziarah Arba’in. Ia menyebut langkah ini sebagai tanda kegagalan manajemen dan upaya untuk melemahkan arus ziarah global Arba’in.
Zaidi menyatakan bahwa jutaan peziarah Pakistan setiap tahun melakukan perjalanan darat untuk mengikuti Arba’in Imam Husain (as), dan keputusan ini menyebabkan kerugian besar secara logistik dan finansial. Ia mempertanyakan janji pemerintah dalam pertemuan trilateral Iran-Irak-Pakistan yang sebelumnya menjanjikan kemudahan perjalanan.
Ia menambahkan bahwa pembatasan ini bukan hanya soal administratif, tetapi bentuk penghinaan terhadap perasaan jutaan pecinta Ahlulbait. Ia juga menuding inkonsistensi pernyataan pejabat dalam negeri yang menyebut wilayah aman namun mendadak menyebut ancaman terorisme sebagai alasan pembatasan.
Zaidi menegaskan: "Menjamin keamanan peziarah adalah tugas pemerintah. Jika larangan ini terus berlanjut, kami akan menggelar protes nasional." Ia juga menyebutkan bahwa lembaga-lembaga Syiah telah menyiapkan layanan logistik dan kesehatan di sepanjang jalur ziarah dan menyerukan pencabutan segera atas semua larangan perjalanan darat ke Irak.
Your Comment