Kantor Berita Internasional Ahlulbait - ABNA -: Dari Imam Al-Kazim as disebutkan: "Barangsiapa menahan dirinya dari mencemarkan nama orang lain, Allah akan mengampuni kesalahannya pada Hari Kiamat. Dan barangsiapa menahan amarahnya dari orang lain, Allah akan menahan murka-Nya darinya pada Hari Kiamat." [1]
Imam Al-Kazim as mengatakan bahwa siapa pun yang menahan diri dari menjatuhkan harga diri orang lain, maka pada Hari Kiamat Allah akan mengampuni kesalahannya dan tidak menghukumnya atas kesalahan tersebut.
Imam Al-Kazim as dalam bagian pertama hadits tersebut menyatakan bahwa mereka yang menahan diri dari mencemarkan nama orang lain akan dihormati di hadapan Allah Swt pada Hari Kiamat. Maksudnya, walaupun seseorang memiliki kesempatan untuk merusak nama baik orang lain, dia memilih untuk tidak melakukannya, dan Allah Swt mengampuni kesalahan dan dosa yang mungkin dilakukannya. Sayangnya, saat ini dengan berkembangnya dunia maya, menjatuhkan harga diri orang lain telah menjadi sangat umum dan meluas, banyak orang dengan mudah merusak nama baik orang lain tanpa rasa takut atau malu. Oleh karena itu, tingkat dosa di zaman sekarang jauh lebih besar dibanding masa lalu! Dalam beberapa hadits disebutkan bahwa akan datang suatu masa di mana dosa dan kemaksiatan akan bertambah banyak, dan akibatnya bencana juga akan meningkat.
Imam Al-Kazim as dalam bagian kedua hadits tersebut mengatakan bahwa siapa yang menahan amarahnya terhadap orang lain, maka Allah SWT akan menahan murka-Nya dari orang tersebut pada Hari Kiamat.
Dan dalam kata-kata terakhir dari Imam Al-Kazim a.s: "Pada Hari Kiamat akan ada seorang pemberi seruan yang berseru: 'Barangsiapa memiliki pahala dari Allah, hendaklah dia bangkit.' Maka tidak ada yang bangkit kecuali orang yang telah memaafkan dan memperbaiki (hubungan antara sesama). Maka pahalanya menjadi tanggungan Allah." [2]
Sumber:
-
Hasan bin Ali, Ibnu Syu’bah Harani, Tuhaf al-Uqul, hal. 391.
-
Ibid., hal. 412.
Your Comment