Setiap orang yang menahan diri dari menjatuhkan harga diri orang lain, Allah akan mengampuni kesalahannya pada Hari Kiamat, dan setiap orang yang menahan amarahnya terhadap orang lain, Allah akan menahan murka-Nya darinya pada Hari Kiamat.
Dalam tradisi Islam, refleksi atas perjalanan waktu bukan sekadar perayaan, melainkan sebuah kesempatan untuk mengevaluasi diri, mensyukuri nikmat, dan merancang masa depan yang lebih baik. Imam Ali bin Abi Thalib a.s., menantu Rasulullah dan salah satu tokoh sentral dalam Islam, memberikan banyak pelajaran berharga tentang bagaimana seharusnya seorang Muslim memaknai waktu dan perubahan tahun.
Klaim bahwa agama bertentangan dengan kesenangan dan kegembiraan, adalah klise umum namun salah. Keyakinan ini sering kali berdasarkan pemahaman dangkal tentang beberapa ajaran agama, interpretasi yang salah terhadap konsep-konsep religius, atau bahkan prasangka pribadi.