Dalam tradisi Islam, refleksi atas perjalanan waktu bukan sekadar perayaan, melainkan sebuah kesempatan untuk mengevaluasi diri, mensyukuri nikmat, dan merancang masa depan yang lebih baik. Imam Ali bin Abi Thalib a.s., menantu Rasulullah dan salah satu tokoh sentral dalam Islam, memberikan banyak pelajaran berharga tentang bagaimana seharusnya seorang Muslim memaknai waktu dan perubahan tahun.
Klaim bahwa agama bertentangan dengan kesenangan dan kegembiraan, adalah klise umum namun salah. Keyakinan ini sering kali berdasarkan pemahaman dangkal tentang beberapa ajaran agama, interpretasi yang salah terhadap konsep-konsep religius, atau bahkan prasangka pribadi.
Beberapa hadis menyebutkan pandangan khusus Nabi Muhammad saw dan para imam suci as terhadap keagungan dan karakter Al-Qur'an, yang akan kita bahas dalam beberapa bagian.