Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Institusi Keamanan Nasional Yahudi Amerika (JINSA) melaporkan bahwa selama konfrontasi militer bulan lalu dengan Iran, sekitar 14% dari rudal interceptor jarak jauh tipe THAAD milik AS digunakan untuk menghadapi serangan rudal balistik Iran ke Israel. Sekitar 92 rudal THAAD ditembakkan dari total 632 rudal yang dimiliki AS.
Secara keseluruhan, sistem pertahanan udara AS dan Israel berhasil mencegat 201 dari 574 rudal yang diluncurkan Iran. Penggunaan besar-besaran rudal interceptor ini menimbulkan kekhawatiran atas kemampuan pertahanan AS menghadapi krisis masa depan, terutama di kawasan Asia-Pasifik.
Menurut Arie Sikurel, wakil kebijakan luar negeri JINSA, operasi ini mengirim pesan kuat bahwa AS berkomitmen membela sekutu terdekatnya di Timur Tengah. Namun, AS harus segera mengisi ulang persediaan rudalnya, yang biayanya sekitar 12,7 juta dolar per rudal THAAD, dengan proses pengisian ulang yang berjalan lambat.
Your Comment