Menurut laporan dari Kantor Berita Internasional AhlulBayt (AS) - ABNA - Meskipun komunitas Muslim hanya membentuk satu persen dari populasi AS, namun dalam indikator seperti pendidikan, keragaman etnis, dan kehadiran dalam pekerjaan profesional, mereka memiliki posisi yang lebih tinggi dari jumlah populasi mereka.
Namun demikian, diskriminasi struktural dan gelombang Islamofobia yang meningkat telah menciptakan tantangan serius bagi masa depan minoritas yang sedang tumbuh ini. Artikel di bawah ini membahas statistik komunitas Muslim Amerika serta tantangan dan pencapaian komunitas ini:
Menurut Sensus Keagamaan Amerika Serikat tahun 2020, sekitar 4,5 juta Muslim tinggal di AS. Namun, beberapa jajak pendapat, seperti penelitian Komite Yahudi Amerika, memperkirakan angka ini kurang dari 3 juta orang.
Komunitas Muslim Amerika menonjol di antara komunitas agama lain di negara ini dalam hal keragaman etnis, populasi muda, dan kemajuan pendidikan dan karier:
-
26 persen Muslim Amerika berusia antara 18 hingga 24 tahun, sedangkan angka ini di antara kelompok lain berkisar antara 2 hingga 12 persen.
-
Komunitas Muslim Amerika adalah komunitas agama yang paling beragam di negara ini: sepertiga berkulit hitam, sepertiga dari Asia Selatan, seperempat keturunan Arab, dan sisanya dari seluruh dunia, termasuk populasi Muslim Latin yang sedang berkembang.
-
46 persen Muslim Amerika memiliki gelar sarjana atau lebih tinggi (dibandingkan 38 persen di antara masyarakat umum).
-
Sekitar 5.896 Muslim bertugas di militer AS.
Distribusi Geografis dan Ekonomi Muslim Amerika:
Sebagian besar Muslim Amerika tinggal di wilayah metropolitan besar seperti New York, California, Illinois, dan New Jersey. 42 persen dari mereka lahir di AS, dan sisanya adalah imigran generasi pertama.
-
22 persen Muslim Amerika memiliki pendapatan lebih dari $100.000, sedangkan angka ini untuk Yahudi Amerika adalah 44 persen.
-
Sebaliknya, 33 persen Muslim Amerika memiliki pendapatan di bawah $30.000. Namun, ratusan jutawan dan setidaknya 6 miliarder Muslim tinggal di AS.
-
Wanita Muslim Amerika memiliki tingkat pendapatan rendah yang hampir sama dengan pria Muslim di negara ini, dan hanya 5 persen lebih rendah di tingkat pendapatan tinggi, sedangkan perbedaan ini di antara Yahudi adalah 38 persen.
Pekerjaan dan Bidang Profesional Muslim Amerika:
Muslim Amerika lebih banyak wiraswasta daripada masyarakat umum. Di Kota New York, ada 96.000 bisnis milik Muslim, dan di negara bagian Michigan ada 36.000.
-
Lebih dari 10 persen Muslim Amerika berprofesi di bidang teknik dan teknologi informasi.
-
Sekitar 8 persen Muslim Amerika bekerja di bidang medis. Diperkirakan 50.000 dokter Muslim bekerja di AS, yang merupakan 5 persen dari total dokter.
Masjid, Pusat Islam, dan Pendidikan Agama:
Di AS terdapat sekitar 2.771 masjid dan lebih dari 300 sekolah Islam yang melayani lebih dari 50.000 siswa.
-
76 persen masjid di AS menyelenggarakan sekolah akhir pekan untuk anak-anak.
-
8 seminari, 3 perguruan tinggi, dan 1 universitas dikelola oleh Muslim di AS.
-
Masjid di AS bukan hanya tempat ibadah; melainkan pusat kegiatan sosial, sipil, dan hak asasi manusia. Organisasi hak asasi manusia "Justice For All" didirikan dengan dukungan awal dari masjid-masjid.
Praktik Keagamaan Islam di Amerika:
-
Syahadat: Di negara bagian Illinois, 25 persen peningkatan populasi Muslim disebabkan oleh masuk Islam. Namun, di negara bagian yang sama, 41 persen mualaf meninggalkan agama dalam beberapa tahun; angka ini di New York adalah 61 persen.
-
Salat: Menurut laporan Gallup, 38 persen Muslim secara teratur menghadiri salat Jumat, dibandingkan 44 persen Protestan dan 67 persen Mormon.
-
Zakat: Pada tahun 2021, Muslim Amerika menyumbangkan $1,8 miliar zakat untuk tujuan domestik dan internasional.
-
Puasa: Sekitar 47 persen Muslim Amerika berpuasa selama bulan Ramadan.
Muslim Amerika dalam Layanan Publik dan Politik:
-
Saat ini ada empat Muslim di Kongres AS.
-
Belum ada Muslim Amerika yang diangkat ke posisi menteri (kabinet).
-
Pemerintahan Joe Biden menempatkan jumlah Muslim terbanyak dalam jabatan resmi.
Aktivitas Hak Asasi Manusia dan Dukungan untuk Umat Islam:
Aktivitas Muslim Amerika telah memainkan peran penting di arena internasional:
-
Membantu menghentikan genosida Bosnia oleh Serbia.
-
Mengakui kekerasan seksual sebagai kejahatan perang.
-
Mencegah masuknya Narendra Modi, Perdana Menteri India, ke AS selama sepuluh tahun karena perannya dalam pembantaian Muslim Gujarat.
-
Menghentikan pembakaran paksa jenazah Muslim Sri Lanka selama pandemi COVID-19.
-
Memaksa AS untuk menyatakan genosida Muslim Rohingya oleh Myanmar.
-
Undang-undang yang mewajibkan importir barang dari Tiongkok untuk tidak menggunakan kerja paksa Uyghur.
-
Mengumpulkan $2,3 miliar bantuan untuk pengungsi Rohingya.
-
Meningkatkan dukungan Kongres AS untuk gencatan senjata di Palestina dari 3 orang menjadi 90 orang, yang akhirnya menghasilkan alokasi $10 miliar bantuan kemanusiaan untuk Gaza.
Statistik Islamofobia di AS:
-
Setelah peristiwa 11 September, FBI menginterogasi 700.000 Muslim Amerika.
-
25 persen keluhan diskriminasi pekerjaan terkait dengan Muslim Amerika, padahal mereka hanya membentuk 1 persen dari populasi AS.
-
Anak-anak Muslim di sekolah-sekolah AS: Lebih dari 50 persen merasa tidak aman dan ditolak.
-
Media AS terus menyajikan gambaran negatif tentang Muslim.
-
Anggaran tahunan organisasi Islamofobia di AS diperkirakan mencapai $1,5 miliar.
Tantangan Potensial di Hadapan Muslim Amerika:
-
Setelah kemenangan kembali Donald Trump, Islamofobia di AS meningkat. Banyak individu yang diangkat dalam pemerintahan Trump memiliki riwayat pernyataan anti-Islam dan anti-Palestina.
-
Organisasi dan lembaga Muslim Amerika mungkin menghadapi pengawasan yang lebih ketat.
-
Mahasiswa yang mendukung Palestina di AS menghadapi lebih banyak tekanan dan pelecehan.
-
Dengan meningkatnya kemiskinan dan kemungkinan pengusiran jutaan imigran tanpa dokumen, kelaparan dan kemiskinan diperkirakan akan menyebar di AS. Saat ini, 38 juta warga Amerika hidup di garis kemiskinan atau di bawahnya.
Your Comment