30 Mei 2025 - 22:11
Source: Parstoday
Pengakuan Tentara Inggris: Sebagian dari Kami Ketagihan Membunuh Warga Sipil

Pasukan Inggris, mengaku pembunuhan massal warga sipil Irak dan Afghanistan, dilakukan sedemikian rupa sehingga menyebabkan beberapa tentara ketagihan membunuh orang.

BBC Panorama, Senin (12/5/2025) melaporkan, mantan Pasukan Khusus Inggris, buka suara setelah sekian tahun diam, dan memberikan testimoni tentang rekan-rekannya yang melakukan kejahatan perang di Irak dan Afghanistan.

Ia mengaku beberapa tentara Special Air Service (SAS), membunuh orang yang sedang tidur, dan mengeksekusi tahanan yang diborgol termasuk anak-anak di Afghanistan.“Mereka memborgol anak kecil dan menembaknya. Dia jelas-jelas anak kecil, bahkan belum sampai usia yang membuatnya bisa berkelahi,” kata anggota SAS yang bertugas di Afghanistan.

Tentara yang lain mengatakan, “Pembunuhan menjadi hal yang rutin dilakukan, dan saya melihat seorang tentara yang paling pendiam berubah menunjukkan sifat-sifat psikopat serius. Mereka tak patuh hukum, dan merasa tak tersentuh.”Menurut seorang veteran pasukan Special Boat Service (SBS), pembunuhan sama sekali tidak diperlukan. Ini bukanlah pembunuhan berbelas kasih, tapi pembunuhan berencana.

Anggota SAS yang lain menyaksikan pembunuhan telah membuat sebagian tentara Inggris ketagihan di Afghanistan, dan menurutnya di sana banyak para pembunuh psikotik.Pasukan Inggris, yang dalam perang di Afghanistan, ditempatkan di negara bagian Helmand, terlibat dalam pembantaian 300 warga sipil termasuk anak-anak. Sebagian besar dari warga sipil itu dibunuh malam hari, dan ketika mereka tidur.

Pasukan Inggris, setelah menangkap warga biasa, dengan tenang membunuh mereka, dan untuk mengelabui publik bahwa korban adalah personel militer, pasukan Inggris itu meletakkan senjata di sisi jasad korban.BBC menjelaskan penembakan ke arah warga sipil telah menjadi sebuah perlombaan sampai-sampai seorang tentara Inggris, selama bertugas di Afghanistan, telah membunuh 35 warga sipil.

Sebagaimana diketahui, Inggris, adalah sekutu Amerika Serikat, dalam pendudukan di Afghanistan selama 20 tahun. AS dan sekutunya pada tahun 2001 dengan dalih memerangi terorisme, dan menjaga keamanan, menyerang dan menduduki Afghanistan.

Setelah menduduki Afghanistan selama 20 tahun dan melakukan berbagai kejahatan, akhirnya pasukan AS, ditarik dari Afghanistan pada tahun 2021 secara terhina, akan tetapi dampak-dampak pendudukan pasukan AS sampai sekarang masih belum hilang dari negara itu. 

342/

Your Comment

You are replying to: .
captcha