Jaringan TV BRICS melaporkan, Rusia pada pertemuan Kelompok Kerja BRICS baru-baru ini mengusulkan pembentukan "Asosiasi Pariwisata kuliner multietnis".
Nikita Kondratyev, Direktur Kerja Sama Ekonomi Multilateral di Kementerian Pembangunan Ekonomi Rusia mengumumkan bahwa inisiatif tersebut akan membantu memperkuat kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta.
Ia menambahkan,"Keberagaman budaya negara-negara anggota BRICS merupakan keunggulan kompetitif untuk menarik wisatawan."
Menurut perkiraan, nilai industri pariwisata kuliner atau etno-gastronomi akan melampaui $1 triliun pada tahun 2025.
Di Forum Ekonomi Kazan, diajukan pula usulan untuk membuat peta digital Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) negara-negara BRICS+.
Peta ini akan memungkinkan investor menerima informasi lengkap tentang kondisi bisnis dan manfaat setiap zona.
Mohamed Aboeldahab, Direktur Zona Ekonomi Terusan Suez menekankan bahwa Mesir dapat menjadi pemain kunci dalam kerja sama BRICS dengan menggunakan rencana ini.
Mikhail Labudin, Direktur Asosiasi Zona Ekonomi Khusus Rusia juga menyarankan pengembangan metodologi umum untuk mengevaluasi zona-zona ini guna mengukur daya tarik investasinya. Setelah persetujuan akhir, rencana ini akan diserahkan ke Kantor Kepresidenan Rusia.
Selain itu, Gubernur Bank Sentral Iran mengumumkan bahwa dengan mempertimbangkan pendekatan pemerintah dalam mengembangkan hubungan politik dengan negara-negara tetangga dan negara-negara anggota BRICS, operasionalisasi model "Shetab" untuk menghubungkan Iran dengan jaringan "Mir" Rusia untuk semua anggota BRICS dan negara-negara di kawasan tersebut sedang dalam proses kerja Bank Sentral.(PH)
Your Comment