17 Mei 2025 - 23:04
Source: Parstoday
Analis Mesir: Berlomba Hadiahi Trump, Tiga Negara Arab Tak Minta Setop Perang Gaza

Analis politik Mesir, memprotes keras tiga negara Arab yang memberikan uang, hadiah, dan investasi cuma-cuma ke Presiden Amerika Serikat, tapi tak memintanya menghentikan perang Gaza.

Dr. Yomna El Kholy, dosen Universitas Kairo, Jumat (16/5/2025) menanggapi lawatan Donald Trump, ke kawasan dan sambutan hangat serta hadiah-hadiah yang diberikan pemimpin Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab, kepada Presiden AS.El Kholy mengatakan, “Tidak ada satu negara pun sepanjang sejarah yang memberikan hadiah bernilai jutaan, dan triliunan dolar kepada penguasa Amerika bahkan di masa perang dunia sekali pun.”

Hany Tawfik, ekonom Mesir, mengkritik keras serta membenci sikap para pemimpin Arab yang menjilat Trump, dan saling berlomba memberikan sambutan hangat serta investasi, tapi sama sekali tidak melakukan apa pun untuk menghentikan serangan Israel ke Jalur Gaza.

Kepada para pemimpin Arab, Tawfik mengatakan, “Apa yang telah dilakukan adalah sebuah kejahatan yang sebelum hari perhitungan Ilahi, Anda akan dihukumi oleh sejarah karena perbuatan itu.”Alia El Mahdi, Profesor Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Ilmu Politik, Universitas Kairo, Mesir, mengkritik keras perilaku para penguasa Arab, dalam lawatan Presiden AS ke kawasan.

Ia mengatakan, “Apa gunanya semua uang dan hadiah yang diberikan kepada AS, dan Presidennya itu? Para pemimpin yang sukses bertumpu pada basis-basis rakyat dan dukungan mereka, serta memperhatikan tingkat keberhasilan dalam mengelola negara.”

Fawzy El Ashmawy, mantan diplomat Mesir, mengkritik keras sikap negara Arab yang tidak menggunakan instrumen-instrumen kekuatannya termasuk pemutusan hubungan, pembatalan perjanjian dengan Israel, dan penolakan investasi di AS karena mendukung Rezim Zionis, untuk membantu Gaza.

Menurut mantan diplomat Mesir tersebut sikap yang diambil oleh negara-negara Arab itu telah mendorong berlanjutnya pembunuhan di Jalur Gaza.

Sementara Kamal Habib, analis politik Mesir, menyebut peristiwa yang terjadi dalam kunjungan Donald Trump, ke kawasan sama dengan pengabdian para penguasa Arab kepada AS.“Ini bukan hanya sekadar kontrak-kontrak bisnis, dan kerja sama ekonomi serta perdagangan, tapi kepatuhan nyata di hadapan AS,” ujarnya.

Kamal Habib menegaskan, “Gaza tidak untuk dijual, dan tidak akan menjadi suapan yang bisa disantap para penindas dan penjajah.” 

342/

Your Comment

You are replying to: .
captcha