Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Konferensi Internasional Ketiga "Aktivis Media Ahlulbait" resmi digelar Kamis(1/5) di Aula Lembaga Internasional Ahlulbait Qom, Iran. Acara ini dihadiri oleh para aktivis dan tokoh dari lebih 20 negara Afrika, menandai momen penting dalam sinergi media Islam transnasional. Konferensi ini bertepatan dengan perayaan Dahyeh Karamat dan diselenggarakan oleh Kantor Berita Internasional Ahlulbait (ABNA).
Peran Strategis Media dalam Penyebaran Dakwah Ahlulbait
Ayatullah Reza Ramazani, Sekretaris Jenderal Majma Ahlulbait (as), menegaskan bahwa media merupakan sarana jihad modern yang tak kalah penting dari perjuangan fisik. Ia menyoroti pentingnya pengenalan dan pengembangan kapasitas para pegiat media Ahlulbait, serta perlunya menyampaikan Islam sejati — Islam Ahlulbait — yang selama ini diputarbalikkan oleh media Barat.
"Media Barat menggunakan dunia maya untuk menampilkan realitas palsu. Kita harus menghadirkan Islam yang murni dengan pendekatan humanis dan realistis," tegasnya.
Ramazani juga menyerukan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) untuk memperkuat dakwah digital, sembari mengajak lembaga-lembaga terkait untuk aktif menciptakan konten Islami yang menarik dan relevan.
Pesan dari Syekh Ibrahim Zakzaky
Pemimpin Gerakan Islam Nigeria, Syekh Ibrahim Zakzaky, dalam pesan videonya menekankan pentingnya media sosial dalam menyebarkan ajaran Ahlulbait. Ia menyampaikan apresiasi atas visi Pemimpin Tertinggi Iran dalam mendirikan Majma Ahlulbait dan menyatakan harapannya agar konferensi seperti ini terus berlanjut di masa depan.
Teknologi Baru: Peluang dan Tantangan
Dr. Seyyed Mohammad Amin Aghamiri, Ketua Pusat Dunia Maya Nasional Iran, menyampaikan bahwa teknologi seperti AI dan media mikro memungkinkan penyebaran pesan ke seluruh dunia dalam hitungan detik. Namun, ia juga mengingatkan ancaman konten yang bertentangan dengan nilai Islam. Menurutnya, siapa yang lebih cepat dan cerdas dalam memanfaatkan teknologi, dialah yang unggul dalam medan perang media.
Suara Aktivis Afrika
Tiga perwakilan Afrika menyampaikan aspirasi mereka. Slaaty Balou dari Nigeria mengutip pernyataan Pemimpin Revolusi bahwa jika tidak menjadi pemimpin, beliau akan memilih menjadi jurnalis — sebuah penegasan pentingnya media. Ia mengusulkan peningkatan kerja sama antara Majma Ahlulbait dan organisasi pelajar Afrika.
Sementara itu, Balqis Saliwu menyerukan keterlibatan lebih banyak perempuan dalam dakwah media, dan menegaskan bahwa media bukan hanya alat, melainkan medan perjuangan sejati.
Konferensi ini menjadi momentum untuk menguatkan jaringan media Ahlulbait global, khususnya antara Iran dan Afrika. Para peserta sepakat bahwa jihad media, penyebaran Islam otentik, dan pemanfaatan teknologi mutakhir adalah kunci membentuk opini publik yang adil dan mencerdaskan.
Your Comment