Wafatnya Paus Fransiskus pada usia 88 tahun telah menimbulkan pertanyaan tentang penerus pemimpin Gereja Katolik dunia berikutnya.
Vatikan mengumumkan pada hari Senin bahwa Fransiskus, yang nama aslinya Jorge Mario Bergoglio, meninggal setelah dirawat di rumah sakit karena infeksi saluran pernapasan. Ia menjabat sebagai paus non-Eropa pertama sejak abad ke-8, yang menjabat sejak tahun 2013.
Pemilihan penggantinya akan dilakukan oleh Dewan Kardinal, yang terdiri dari 138 kardinal berusia di bawah 80 tahun (110 ditunjuk oleh Fransiskus), dalam konklaf kepausan.
Prosesnya, yang dimulai dua hingga tiga pekan setelah kematian Paus, melibatkan pemungutan suara rahasia di Kapel Sistina. Kandidatnya haruslah seorang pria Katolik yang dibaptis dan biasanya dipilih dari antara para kardinal.
Keberagaman kardinal yang ditunjuk oleh Fransiskus telah meningkatkan kemungkinan memilih seorang paus dari Afrika atau Asia untuk pertama kalinya dalam beberapa abad.
Dari Afrika, Peter Turkson dari Ghana, yang bertugas di Dewan Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian, dan Fridolin Ambongo dari Kongo, merupakan pilihan terkemuka atas upaya mereka untuk perdamaian. Keduanya konservatif dan berpengaruh di negaranya.
Di Asia, Luis Tagle dari Filipina, karena kemiripannya dengan Fransiskus dalam penekanannya pada keadilan sosial, memiliki peluang kuat untuk menjadi paus Asia pertama.
Dari Eropa, Peter Ordó dari Hongaria, yang berfokus pada persatuan gereja, dan Pietro Parolin, diplomat terkemuka Vatikan menjadi kandidat utama.
Sebagai pilihan moderat, Parolin bisa menjadi paus Italia pertama setelah tiga paus non-Italia.
Matteo Zuppi dari Italia dan Mario Grech dari Malta juga dianggap pilihan karena kedekatan mereka dengan Fransiskus.
Fransiskus dikenal karena kesederhanaannya, dukungan terhadap kaum miskin dan penanganan skandal moral, dan keberagaman para kardinalnya mencerminkan tujuannya untuk menguniversalkan gereja.
Pemilihan Paus berikutnya penting bukan hanya bagi umat Katolik, tetapi juga bagi dunia, mengingat pengaruh spiritual dan politik dari jabatan tersebut. Vatikan akan segera mengumumkan rincian pemakaman dan konklaf.(PH)
342/
Your Comment