23 Februari 2025 - 19:21
Perlawanan Praktis Melawan Amerika; Kegagalan Proyek Jalur Udara AS dan Kebijakan Bumi Hangus Israel

Mantan duta besar Iran untuk Lebanon menyatakan bahwa perlawanan tidak terbatas pada Palestina, tapi juga efektif di tingkat regional.

Seyyed Ahmad Dastmalchian, mantan duta besar Iran untuk Lebanon mengatakan,"Perkembangan yang terjadi menunjukkan bahwa masa depan perlawanan akan lebih kuat dari saat ini, dan akan menciptakan momentum penting di persimpangan sejarah".

Menurut Pars Today, Seyyed Ahmad Dastmalchian dalam wawancaranya dengan IRNA mengenai masa depan Front Perlawanan dan perkembangan di kawasan, menambahkan,"Sejak 2006, rezim Zionis belum mampu mencapai tujuannya dalam perang apa pun setelah mengalami kekalahan telak melawan Hizbullah dalam perang politik".

Salah satu kegagalan terbesar rezim Zionis adalah penarikan paksa pasukannya dari Lebanon pada tahun 2000, yang diakui sebagai titik balik sejarah kawasan tersebut. Namun, titik balik yang paling penting adalah ketika rezim Zionis dengan persiapan penuh bermaksud menebus kekalahan pahit masa lalu, tetapi bukan saja tidak berhasil, tetapi justru menderita kekalahan yang lebih parah.

Mantan duta besar Iran untuk Lebanon melanjutkan dengan menunjukkan bahwa rezim Zionis telah berulang kali mengklaim akan membebaskan sandera, menghancurkan terowongan perlawanan, dan menghancurkan Hamas. Tapi fakta terjadi sebaliknya. Ia menyatakan, "Kita menyaksikan Israel tidak hanya gagal melakukan hal ini, tetapi kita juga menyaksikan unjuk kekuatan Hamas dan perlawanan Palestina. Ketika pengungsi Palestina kembali ke tanah air mereka dan ketika sandera rezim Zionis dibebaskan, dunia menyaksikan dengan takjub akan kekuatan dan kekaguman perlawanan tersebut".

Dastmalchian mengungkapkan,"Rezim Zionis mencoba memaksa penduduk Gaza untuk mengungsi dan mengosongkan wilayah tersebut dengan kebijakan bumi hangus, namun gagal mencapai tujuan ini. Akhirnya, meskipun menggunakan semua cara militer dan politik untuk menumpas perlawanan, tapi mereka terpaksa mundur karena kalah dan terhina".

Mantan duta besar Iran untuk Lebanon menegaskan,"Kemampuan militer Hizbullah di Lebanon dalam perang 33 hari menunjukkan bahwa perlawanan mampu melawan tentara yang dilengkapi senjata canggih,".

"Hal yang perlu dicatat dalam perang ini, perlawanan sebenarnya ditujukan terhadap Amerika, bukan hanya terhadap rezim Zionis. Jika bukan karena bantuan persenjataan, teknis, dan intelijen Amerika kepada rezim Zionis, Israel akan runtuh sejak hari pertama. AS membangun jembatan udara langsung untuk mengirim senjata" papar Dastmalchian.

Ia melanjutkan,"Fakta ini harus dicatat dalam sejarah bahwa tekad kuat para pejuang perlawanan tidak akan pernah bisa dikalahkan. Perlawanan adalah gerakan intelektual dan aliran pemikiran yang berasal dari keinginan rakyat untuk mempertahankan hak-hak mereka. Sepanjang sejarah, tidak ada kekuatan jahat yang mampu menundukkan suatu bangsa yang tengah berjuang menentukan nasibnya sendiri. Jalan ini mungkin panjang dan mahal, tetapi pada akhirnya, kemauan bangsa-bangsalah yang akan menang. Bukti sejarah pun menguatkan kenyataan ini, dan hari ini kita saksikan sendiri bagaimana kemauan rakyat mengalahkan kekuatan militer dan persatuan musuh, dan akhirnya kemenangan menjadi milik bangsa-bangsa".(PH)