Menurut Kantor Berita ABNA, Saeed Khatibzadeh hari Sabtu (21/8/2021) menilai pernyataan kubu pemerintahan yang terguling di Yaman mengenai tewasnya seorang warga negara Iran di negara Arab ini sebagai klaim palsu. Jubir Kemlu Iran mengatakan, "Tidak ada penasihat militer Iran di Yaman yang tewas dalam serangan pengeboman agresor,".
"Pernyataan tak berdasar seperti itu tidak mengubah realitas di Yaman dalam menghadapi serangan pengecut dari koalisi agresor Saudi. Klaim ini juga tidak akan melemahkan tekad baja bangsa Yaman dalam menghadapi agresor," ujar Khatibzadeh.
"Sangat disayangkan bahwa kita melihat orang-orang yang menganggap diri mereka sebagai orang Yaman, tapi mendorong dan menemani para agresor untuk menindas rakyat Yaman sendiri dengan melanjutkan blokade dan perang terhadap di negara mereka sendiri," tegasnya.
Koalisi agresor Saudi dan tentara bayarannya telah berulang kali menuduh Republik Islam Iran hadir di Yaman sejak awal agresi terhadap Yaman. Klaim tersebut telah berulang kali dibantah oleh otoritas Yaman.
Arab Saudi, dengan dukungan Amerika Serikat, UEA dan beberapa negara lain melancarkan invasi militer ke Yaman sejak Maret 2015 dan menerapkan blokade darat, laut dan udara terhadap negara tetanggganya itu.
Pecahnya perang yang disulut oleh Arab Saudi dan sekutunya di Yaman sejauh ini telah menewaskan lebih dari 17.000 warga Yaman, melukai puluhan ribu dan membuat jutaan warga Yaman terlantar.(PH)
342/