Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Sabtu

30 November 2024

19.19.41
1509706

Begini Cara Rezim Zionis Latih Pelajar Yahudi Jadi Ekstremis

Ketika Jalur Gaza dibombardir secara besar-besaran oleh rezim Zionis dan anak-anak Palestina terbakar maupun sekarat di bawah reruntuhan, anak-anak Israel menyaksikan pemandangan ini dengan riang gembira.

 Menara observatorium Sderot yang menghadap ke Gaza telah menjadi tempat bagi institusi-institusi pendidikan Israel untuk melakukan studi tur, lebih tepatnya untuk mengajarkan anti-kemanusiaan pada para pelajar Israel.

Tujuan asli dari studi tur ini adalah menonton genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza. Matthew Hoh, mantan diplomat Amerika baru-baru ini mengunjungi suatu tempat di dekat menara observatorium Sderot, dan mengungkapkan pengalamannya tentang pemandangan tersebut.

“Yang jelek dan memalukan adalah tempat ini menjadi arena bagi pelajar Israel menyaksikan kondisi di Gaza,” kata Matthew Ho sambil kaget melihat para pelajar Israel diajak melihat genosida di Gaza sesuai kurikulum.

"Mereka naik ke panggung arena di menara observatorium Sderot, persis seperti panggung arena untuk menyaksikan Air Terjun Niagara di Kanada, namun di anjungan ini mereka menyaksikan genosida terhadap anak-anak Gaza" tegasnya.

Diplomat Amerika itu menambahkan, "Saya masih tidak dapat menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan apa yang saya lihat. Saat kami berada di sana, sekelompok pelajar Israel tiba untuk kunjungan lapangan. Anak-anak ini datang dua jam untuk menyaksikan genosida di Gaza. Mereka mengacungkan tinju dan sangat gembira ketika melihat Gaza dan genosida yang sedang terjadi".

Diplomat Amerika ini melanjutkan dengan mengatakan, “Melihat adegan pembunuhan warga Palestina adalah pengalaman yang menyakitkan. Kamu membenci dirimu sendiri, tetapi pada saat yang sama kamu berada begitu jauh, kamu tidak mendengar jeritan, kamu tidak mendengar anak-anak menangis. Bagi Israel, segala sesuatu di sana sangat spektakuler dan seperti menonton film. Ketika orang-orang Israel melihatnya sebagai hiburan, maka kemanusiaan diingkari. Menyaksikan pembunuhan massal warga Palestina adalah bagian dari kurikulum sekolah-sekolah Israel".

Israel berusaha keras untuk memiliterisasi sekolah-sekolahnya. Di sekolah-sekolah Israel, dua atau tiga pelajaran dalam seminggu dikhususkan untuk pendidikan informasi dan keamanan.

Berdasarkan penyelidikan, rezim Zionis tidak berhenti memaksakan ideologi keamanannya, bahkan pada anak-anak. Rezim ini mengajarkan siswa menggunakan senjata sejak sekolah dasar.

Menurut otoritas Zionis, masyarakat Israel harus selalu menjadi tentara dan waspada, dan ini menunjukkan upaya Israel untuk memiliterisasi masyarakatnya.(PH)

342/