Meskipun gerakan mahasiswa memiliki sejarah panjang dalam mendukung libertarianisme di seluruh dunia, ikatan erat mahasiswa dalam mendukung perjuangan Palestina terjadi setelah kejahatan rezim Zionis di Gaza dalam beberapa bulan terakhir. Menurut Parstoday, dukungan penuh Amerika Serikat terhadap kejahatan rezim Zionis di Gaza telah menyebabkan terbentuknya inti perlawanan dan protes mahasiswa terhadap kebijakan pemerintahan Presiden AS Joe Biden dan kecaman atas kejahatan rezim Zionis di universitas-universitas di berbagai negara.
Ali Sharifi Nia, seorang pakar isu politik, mengatakan mengenai hal ini: “Protes mahasiswa terhadap dukungan Amerika terhadap kejahatan Zionis di Gaza telah terbentuk di berbagai universitas di seluruh dunia, namun di Amerika Serikat, protes tersebut lebih berwarna dibandingkan di mana pun,dan membuat pemerintahan Biden dengan serius menghadapi masalah dan tantangan, karena hal ini menunjukkan bahwa generasi baru dan muda Amerika, serta di negara-negara Eropa, tidak tahan menyaksikan kebijakan opresif Barat, terutama Washington, terhadap rakyat tertindas Palestina.
Mengingat berlanjutnya kejahatan Zionis di Gaza dan berlanjutnya dukungan Barat khususnya Amerika Serikat, para aktivis mahasiswa, organisasi mahasiswa dan serikat pendukung Palestina mengumumkan upayanya untuk mendirikan dan meluncurkan “Jaringan Mahasiswa Global untuk Dukungan Palestina” (GSPN), sehingga semua orang dapat aktif dan mengimbangi gerakan internasional dalam mendukung rakyat Palestina, dan untuk menghentikan genosida rezim Zionis terhadap warga Gaza, dan upaya untuk memboikot investasi rezim ini di universitas-universitas.
Faktanya, GSPN merupakan upaya untuk menghubungkan protes mahasiswa di seluruh dunia dan memperkuat anti-Zionisme. Pada kesempatan peluncurannya, gerakan ini mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa gerakan ini menyediakan platform yang aman dan dapat diandalkan bagi aktivis mahasiswa untuk bertukar strategi dan berbagi pengalaman serta mempromosikan kerja sama global melawan rezim Zionis, dan merupakan sumber dukungan penting untuk mendukung kelompok aktivis mahasiswa pro-Palestina di seluruh dunia.
Dalam pernyataan tersebut disebutkan bahwa jaringan ini juga berupaya untuk membekali mahasiswa pro-Palestina, terutama mereka yang berada di komunitas terpencil atau terisolasi dan membutuhkan alat, dukungan, dan pengetahuan yang diperlukan untuk menerapkan strategi efektif melawan rezim Zionis.
Para pemimpin mahasiswa jaringan ini dengan jelas menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk memperkuat suara rakyat Palestina di tingkat global, mengarahkan perhatian dunia terhadap perlawanan Palestina, serta mengoordinasikan protes dan kampanye keadilan dengan menciptakan jaringan aktivis mahasiswa bagi empat tujuan utama “pembelaan”, “pendidikan”, “kerja” dan “persatuan”.
Oleh karena itu, jaringan mahasiswa telah meminta universitas-universitas di seluruh dunia untuk menentang tindakan rezim pendudukan Israel, mendukung hak mahasiswa untuk melakukan protes dan mengakhiri kerja sama dengan lembaga pendidikan dan penelitian rezim Israel.
Protes gerakan mahasiswa terhadap rezim Zionis dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan bahwa ini adalah salah satu kampanye protes paling efektif yang bahkan dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah Amerika. Oleh karena itu, jaringan mahasiswa global meminta seluruh aktivis dan organisasi mahasiswa untuk bergabung dalam gerakan ini, yang pada tahapan sejarah ini merupakan bagian penting dari gerakan keadilan dan solidaritas global terhadap rakyat Palestina.
Tak diragukan lagi peluncuran gerakan dan jaringan ini dapat memiliki pengaruh menentukan dalam menghentikan kejahatan rezim Zionis di Jalur Gaza. (MF)