Kantor Berita Internasional Ahlulbait – ABNA – Hussein Fadlallah dalam pernyataan kerasnya mengkritik sejumlah arus politik internal Lebanon dengan mengatakan bahwa di negara ini terdapat kelompok-kelompok yang justru saling berlomba untuk mendapatkan keridaan musuh, bahkan mendorongnya agar terlibat konflik dengan Lebanon.
Pejabat Hizbullah itu menyampaikan pernyataan tersebut pada hari Rabu, dalam acara penghormatan kepada para ibu syuhada yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Haret Hreik. Ia menegaskan bahwa pengalaman kompromi dengan musuh di kawasan telah terbukti gagal, dan musuh tersebut, terlepas dari semua perjanjian yang ada, tetap mempertahankan karakter “imperialis dan jahat”.
Fadlallah dengan tegas menyamakan musuh Zionis dengan “setan” dan menyatakan bahwa segala bentuk kompromi dengannya adalah sesuatu yang mustahil. Ia menjelaskan bahwa perdamaian hanya memiliki makna jika pihak lawan memiliki kapasitas untuk menjalin persahabatan dan menepati komitmen, sementara musuh Zionis sama sekali tidak dapat menerima perdamaian dan tidak bisa dipercaya.
Ia juga menyinggung sejumlah partai politik Lebanon yang mengusung slogan hidup berdampingan, toleransi, dan perdamaian, namun pada praktiknya justru berupaya menormalisasi hubungan dengan musuh. Menurutnya, kelompok-kelompok inilah yang—sebagaimana disebut oleh Presiden—menyuntikkan “racun” ke dalam konsep cinta tanah air.
Di akhir pernyataannya, Hussein Fadlallah menegaskan bahwa Hizbullah tidak akan mundur di hadapan ancaman dan tekanan, serta menekankan bahwa satu-satunya jalan untuk menjaga keseimbangan dan melindungi Lebanon adalah perlawanan dan keteguhan sikap.
Your Comment