Menurut Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Konferensi Internasional "Perlawanan, Resistensi dan Kebangkitan" bersamaan dengan acara media "Karbala, Tariq al-Aqsa", dengan kehadiran tokoh agama, aktivis budaya dan media dari berbagai negara di dunia, Sabtu - Minggu (23-24/8) Diselenggarakan di Karbala Ma'ali atas upaya Lembaga Internasional Ahlulbait a.s.
Ayatullah Ramezani, Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait, Syekh Ibrahim Zakzaky, Ketua Gerakan Islam Nigeria dan Hujjatul Islam Raja Nasser Abbas Jafari, Ketua Majelis Persatuan Muslim Pakistan; adalah pembicara khusus pada pertemuan ini.
Pembacaan beberapa ayat Al-Qur'an menjadi pembuka konferensi ini dan kemudian dibacakan Doa Ziarah Arbain sebab bertepatan dengan malam Arbain Husaini.
Dalam menyampaikan sambutannya, Ayatullah Ramezani, mengatakan, "Arbain adalah fenomena kemanusiaan dan spiritual dan dapat membuka jalan bagi peradaban Islam baru bagi umat Islam dan seluruh umat manusia."
Ia menekankan pentingnya peran ulama dalam mencegah distorsi pesan Asyura dan mengatakan, "Arbain adalah narasi yang benar tentang kemenangan dan penaklukan besar. Jika tidak ada Karbala, maka tidak akan ada jejak Islam. Agama Islam adalah Muhammad al-Haduth dan Husain al-Baqah."
Ayatullah Ramezani memperkenalkan ketidaktahuan umat sebagai penyebab transformasi nilai menjadi anti nilai dan menyatakan: "Ketidaktahuan menghilangkan motivasi hidup manusia yang sebenarnya. Imam Shadiq a.s. mengatakan: "Ini adalah peringatan untuk menyelamatkan manusia dari ketidaktahuan dan kebingungan; Artinya, Imam Husain a.s. syahid untuk menyelamatkan umat dari kebodohan, kejahilan dan kesesatan."
Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait a.s. lebih lanjut mengatakan dunia Islam menentang kekafiran dan berkata, "Saat ini, siapa pun yang menceritakan mengenai Arbain harus berbicara tentang penindasan terhadap perempuan dan anak-anak tak berdosa di Gaza. Arbain adalah karya Husaini adalah pengingat akan wacana perlawanan yang selalu terjaga di sepanjang jalurnya."
Meneladani Kehidupan Imam Husain a.s.
Syekh Ibrahim Zakzaky, Ketua Gerakan Islam Nigeria, saat menyampaikan belasungkawa pada peringatan Arbain menekankan pentingnya meneladani kehidupan Imam Husain a.s. dan mendampingi rakyat tertindas di Gaza sebagai perwujudan pembelaan pasa umat yang tertindas di masa sekarang.
Sementara itu Hujjatul Islam Syah Nasser Abbas Jafari, Ketua Dewan Persatuan Muslim Pakistan, juga menjelaskan situasi terkini Palestina yang diduduki dan pentingnya persatuan umat Islam di dunia, serta pentingnya memperkenalkan Imam Husain a.s. sebagai figur keteladanan orang-orang merdeka di dunia."
Selain itu, sebagai bentuk simpatik dan persahabatan dengan rakyat tertindas di Gaza, bendera Palestina dibagikan kepada para peserta pertemuan, dan para peserta mengungkapkan kecaman mereka terhadap kejahatan rezim Zionis di Gaza dengan meneriakkan slogan “Labbaik ya Palestina, Labbaik ya Gaza".
Dr. Akmal Kamil dari Indonesia, Hujjatul Islam Sayid Alireza Razavi dari Inggris, Maulawi Bahruddin Jozjani dari Afganistan dan Hermit Sink dari Pakistan turut hadir dalam konferensi internasional Resistance, Sustainability and Awakening tersebut dan menyampaikan presentasinya masing-masing.
Diskusi beberapa peserta serta aktivis budaya dan media dengan reporter ABNA mengenai isu Hari Islam Sedunia dan juga perlunya perhatian khusus media terhadap peristiwa besar ArbaIn Husaini menjadi agenda di sela-sela pertemuan ini.
................................