27 Desember 2025 - 19:18
Libur Natal Bersama Kaum Papa: Muslim Inggris Membagikan Makanan Hangat kepada Tunawisma

Umat Muslim di kota Bristol, yang terletak di wilayah barat daya Inggris, untuk tahun kesepuluh berturut-turut memilih menghabiskan Hari Natal bukan dengan perayaan pribadi, melainkan bersama para tunawisma dan orang-orang yang hidup dalam kesendirian, dengan membagikan makanan hangat, minuman, serta menghadirkan kehangatan dialog dan kebersamaan manusiawi.

Kantor Berita Internasional Ahlulbait – ABNA – Umat Muslim di kota Bristol, yang terletak di wilayah barat daya Inggris, untuk tahun kesepuluh berturut-turut memilih menghabiskan Hari Natal bukan dengan perayaan pribadi, melainkan bersama para tunawisma dan orang-orang yang hidup dalam kesendirian, dengan membagikan makanan hangat, minuman, serta menghadirkan kehangatan dialog dan kebersamaan manusiawi.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh kelompok sosial “Muslims4Bristol (Muslim untuk Bristol)”, yang menurut para penyelenggaranya bertujuan untuk memberi perhatian kepada anggota masyarakat yang kerap terabaikan. Aksi tersebut dikenal dengan nama “Share and Care (Berbagi dan Peduli)”.

Program ini pertama kali dirintis pada tahun 2015 oleh Mohammed Elsharif, seorang aktivis sosial Muslim. Ia menegaskan bahwa pada hari ketika banyak orang merayakan kebersamaan keluarga, para relawan Muslim memilih berdiri di sisi mereka yang merayakannya dalam kesendirian, sebagai wujud kepedulian lintas iman dan budaya.

Berdasarkan laporan yang dirilis, keluarga-keluarga Muslim memasak makanan hangat di rumah masing-masing, lalu para relawan membagikannya kepada tunawisma di berbagai titik kota Bristol. Pada pelaksanaan tahun ini, tiga keluarga menyiapkan sekitar 150 porsi makanan hangat, dan 12 relawan Muslim turun langsung pada Hari Natal untuk membagikan makanan sekaligus menemani para penerima.

Negat Hussien, salah satu relawan senior, menggambarkan kegiatan ini sebagai aksi kemanusiaan yang bernilai tinggi, seraya menegaskan bahwa berbagi, berempati, dan menghadirkan kebahagiaan bagi kaum papa memiliki makna yang melampaui sekadar kerja sukarela. Ia menambahkan, partisipasi ini menjadi sarana mensyukuri apa yang dimiliki sekaligus menyaksikan secara langsung kerasnya realitas hidup kaum marjinal.

Relawan lainnya, Muna Talha, menekankan pentingnya hubungan antarmanusia dan percakapan dari hati ke hati. Menurutnya, kehadiran Muslim di sisi orang-orang yang terlupakan pada hari tersebut merupakan simbol kasih sayang dan solidaritas kemanusiaan. Ia menegaskan bahwa tujuan program ini bukan hanya membagikan makanan, tetapi juga memberikan perhatian, mendengar, dan menumbuhkan rasa dihargai bagi mereka yang hidup sendirian.

Para penyelenggara menyatakan bahwa pengalaman selama satu dekade ini membuktikan bahwa umat Muslim di Inggris tidak terbatas pada urusan internal komunitasnya, melainkan hadir melayani masyarakat luas melampaui batas agama dan budaya. Mereka menambahkan bahwa Natal memang bukan hari raya umat Islam, namun dapat menjadi momen untuk solidaritas dan kepedulian sosial.

Tahun ini menandai tahun ke-10 pelaksanaan program tersebut. Menurut para penggagasnya, pesan utama tetap sama: kebaikan dan tanggung jawab sosial tidak boleh bersifat musiman, dan tidak seorang pun seharusnya merasa dilupakan pada hari ketika orang lain berkumpul bersama keluarga mereka.

Your Comment

You are replying to: .
captcha