24 Desember 2025 - 09:53
Bagaimana ISIS Merekrut Anggota Pasukan Pemerintahan Julani

Sementara pemerintahan Julani bergerak menuju kerja sama keamanan dengan Barat, ISIS memanfaatkan ketidakpuasan anggota tingkat rendah dan celah-celah keamanan untuk membangun kembali jaringan mereka di dalam militer dan lembaga keamanan pemerintahan Julani.

Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Pada 14 Desember tahun ini, salah seorang anggota keamanan yang terkait dengan Kementerian Dalam Negeri pemerintahan Julani melakukan serangan langsung terhadap pasukan gabungan Amerika-Suriah di kota Palmyra. Akibat serangan ini: 2 tentara Amerika dan 1 penerjemah sipil tewas, 3 tentara Amerika terluka dan 1 anggota keamanan pemerintahan Julani tewas

Nuruddin al-Baba, juru bicara Kementerian Dalam Negeri pemerintahan Julani, menyatakan bahwa evaluasi keamanan terhadap pelaku serangan menunjukkan kemungkinan ia membawa ideologi takfiri atau ekstremis. Keputusan resmi mengenai pelaku dijadwalkan keluar pada 15 Desember 2025, sehari setelah serangan terjadi.

Menurut harian Al-Akhbar (Libanon), pelaku sebelumnya merupakan anggota kelompok Huras al-Din, cabang Al-Qaeda di Suriah, yang dibubarkan pada Januari 2025 di bawah tekanan terhadap kepemimpinannya. Meskipun kepemimpinan kelompok ini berbeda pandangan dengan Ahmad al-Sharaa dan menolak berpartisipasi dalam serangan besar-besaran terhadap wilayah Assad pada tahun lalu, banyak kader kelompok tersebut tetap ikut dalam serangan secara independen.

Fakta yang ada menunjukkan bahwa meski Ahmad al-Sharaa memiliki pendekatan Islam yang fleksibel dalam politik, struktur kekuasaan baru Suriah tidak mengikuti kerangka ideologi tunggal. Contohnya, munculnya suara-suara kritis dalam struktur ini terhadap keterlibatan Damaskus dalam koalisi internasional melawan ISIS, yang diumumkan pada November lalu setelah kunjungan Ahmad al-Sharaa ke Washington.

Jalur yang ditempuh al-Sharaa dalam hubungannya dengan AS tidak diterima oleh beberapa elemen yang masih memusuhi Amerika dan menolak berkoordinasi dengan kebijakan AS. ISIS memanfaatkan ketidakpuasan ini melalui propaganda dan narasi ideologis untuk merekrut anggota yang tidak puas, terutama anggota tingkat rendah militer dan lembaga keamanan pemerintahan Julani yang masih terpengaruh literatur klasik Al-Qaeda. Hal ini juga berlaku pada mantan anggota Huras al-Din.

Meskipun kepemimpinan Huras al-Din menolak kedekatan dengan ISIS, kemungkinan rekrutmen anggotanya oleh ISIS tetap ada. Mingguan Al-Naba, media resmi ISIS, menekankan kritik terhadap kebijakan al-Sharaa terhadap AS dan Israel serta pergeseran dari slogan-slogan sebelumnya seperti penerapan syariat. Dalam edisi terbaru, editorial berjudul “Kebanggaan Sydney” menekankan kebutuhan akan pejuang yang memahami tauhid secara mendalam dan mampu menghindari perangkap kelompok maupun negara.

Pemanfaatan Celah Keamanan dan Kesulitan Penanggulangan

Sumber keamanan Suriah menyebutkan bahwa inti ISIS telah berpindah dari Badiyah Suriah ke pinggiran provinsi dan kota-kota utama. Operasi terbaru terutama terjadi di timur jalan internasional utara Suriah, khususnya di timur pinggiran Idlib, di mana Badiyah yang luas dan kabut tebal mempermudah mobilitas.

Kekosongan akibat keluarnya kelompok milisi dan berhentinya operasi militer Rusia di wilayah ini sulit ditutupi pemerintahan Julani karena kekurangan personel dan peralatan. Selain itu, setelah jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad, beberapa gudang senjata dijual di pasar gelap, yang dimanfaatkan ISIS untuk mempersenjatai diri.

Banyak inti ISIS berasal dari wilayah yang dikuasai Pasukan Demokratik Suriah (SDF) di timur laut Suriah, seperti yang terlihat pada ledakan Gereja Mar Elias di Damaskus pada Juni lalu. Kementerian Dalam Negeri pemerintahan Julani menyebut para pelaku serangan tersebut keluar dari kamp Al-Hol di Hasakah setelah jatuhnya rezim Assad.

Sumber tersebut juga mencatat bahwa SDF sering menggunakan isu ISIS sebagai kartu tawar-menawar dalam negosiasi integrasi militer ke pemerintahan Julani atau dalam pembahasan penarikan pasukan AS. Operasi ISIS terbaru terjadi bersamaan dengan mendekati berakhirnya masa implementasi kesepakatan Maret antara Ahmad al-Sharaa dan komandan SDF Mazloum Abdi, yang menekankan integrasi penuh lembaga militer dan sipil SDF ke struktur pemerintahan Julani.

Your Comment

You are replying to: .
captcha