13 Desember 2025 - 21:31
Istanbul Jadi Tuan Rumah Konferensi Global “Amanah al-Aqsha” dengan Partisipasi Luas Ulama dan Khatib Dunia Islam

Konferensi internasional ketiga “Amanah al-Aqsha”, khusus bagi para khatib, dai, dan ulama, resmi dibuka pada Sabtu (13/12) di Istanbul dengan kehadiran sekitar 500 ulama, khatib, dan imam dari kalangan Sunni dan Syiah dari berbagai negara dunia Islam.

Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Konferensi internasional ketiga “Amanah al-Aqsha”, khusus bagi para khatib, dai, dan ulama, resmi dibuka pada Sabtu (13/12) di Istanbul dengan kehadiran sekitar 500 ulama, khatib, dan imam dari kalangan Sunni dan Syiah dari berbagai negara dunia Islam. Acara berlangsung dua hari dengan mengusung tema: “Dari Mimbar Umat menuju Masjid al-Aqsha; Janji dan Keteguhan.”

Penegasan Posisi Sentral Masjid al-Aqsha dalam Identitas Umat Islam

Dalam pidato pembukaan, Issam Basheer, Ketua Lembaga “Amanah al-Aqsha”, menegaskan bahwa Masjid al-Aqsha adalah hak bersama yang tidak dapat disangkal oleh siapa pun dari kalangan Muslim. Ia menyebut al-Aqsha sebagai tolak ukur kesadaran dan identitas umat, serta memperingatkan adanya proyek-proyek terorganisasi yang ditujukan untuk mengubah demografi dan menghapus keberadaan penduduk asli kota suci tersebut.

Quds dan Gaza: Dua Ruh dalam Satu Tubuh

Basheer menyatakan bahwa nasib Quds dan Gaza tidak dapat dipisahkan, menyebut keduanya sebagai “dua ruh dalam satu tubuh.” Ia memuji keteguhan masyarakat Gaza yang dianggap sebagai bukti hidup bahwa ruh Islam masih menyala dalam diri umat.

Sikap Aljazair: Quds Bukan Sekadar Isu Politik

Mohammad Ma’mun Qasimi Hassani, Kepala Universitas Masjid Agung Aljazair, menegaskan bahwa lembaga-lembaga ilmiah di Aljazair telah menjadikan dukungan terhadap Palestina sebagai bagian dari mandat ilmiah dan dakwah mereka. Ia menyatakan bahwa Aljazair memandang Quds lebih dari sekadar isu politik yang bisa dinegosiasikan.

Pelajaran Sejarah bagi Umat Islam

Mohammad Gourmaz, Ketua Institut Pemikiran Islam Turki, mengingatkan umat Islam untuk belajar dari tragedi Andalusia dan meminta dunia Islam memberikan dukungan nyata kepada rakyat Gaza dan Palestina dalam perjuangan mempertahankan Quds.

Sesi-sesi Akademik Khusus

Pada hari pertama, dua panel tematik digelar: “Quds dan Palestina: Realitas dan Masa Depan Konflik” Membahas posisi al-Aqsha dalam dinamika kawasan, situasi Gaza, skenario masa depan, peran Tepi Barat sebagai tameng Quds, serta penguatan posisi Palestina dalam kesadaran umat dan “Wacana Dakwah dan Isu Palestina”, enelaah kritik terhadap wacana normalisasi, posisi Palestina dalam pendidikan dan pemikiran Islam, dampak perkembangan terbaru di Barat, dan strategi memanfaatkan momentum tersebut dalam dakwah global.

Your Comment

You are replying to: .
captcha