3 Desember 2025 - 12:39
Analis para Pakar; Kebijakan Jolani Menyeret Suriah ke Pusaran Kekacauan

Para pakar menilai bahwa kekerasan yang berlanjut serta kebijakan memecah-belah telah mendorong Suriah menuju krisis yang lebih dalam.

Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Para pakar menilai bahwa kekerasan yang berlanjut serta kebijakan memecah-belah telah mendorong Suriah menuju krisis yang lebih dalam. Dalam beberapa pekan terakhir, tingkat kekerasan di Suriah meningkat tajam akibat pelanggaran hak-hak sosial dan sektarian, serta persaingan pengaruh antaraktor domestik dan regional.

Khaldoun al-Nabwani, akademisi filsafat politik, memperingatkan bahwa serangan terbaru di Provinsi Suwaida mencerminkan perhitungan gegabah yang dapat mengguncang seluruh arena Suriah. Ia menilai kebijakan Jolani telah memicu kembali konflik sektarian, melemahkan kemampuan menghadapi serangan Israel, dan mendorong negara semakin tenggelam dalam kekacauan.

Menurutnya, rezim Jolani menebarkan wacana memecah-belah terhadap seluruh komponen masyarakat. Komunitas Alawi merasa menjadi target langsung melalui praktik pembunuhan, penculikan, dan penyiksaan yang dituduhkan kepada kelompok tersebut. Lanjut al-Nabwani, situasi ini dapat memicu gelombang kekerasan baru dan mengubah peta politik Suriah.

Tariq Hamo, peneliti di Pusat Studi Kurdi, menegaskan bahwa pelanggaran HAM harian—khususnya terhadap komunitas Alawi dan Druze—terus terjadi. Ketegangan di Homs meningkat, sementara pembahasan mengenai pembentukan pangkalan militer baru menunjukkan masih kuatnya intervensi asing yang memperburuk krisis keamanan dan kemanusiaan. Ia menambahkan bahwa komite penyelidikan pemerintah untuk kasus Suwaida dan kawasan pesisir belum menghasilkan apa pun, sehingga menggerus kepercayaan publik. Perubahan demografis cepat, meningkatnya tuntutan separatis, serta permintaan bantuan asing semakin mengancam masa depan Suriah.

Hamo menyerukan akuntabilitas, penghentian kekerasan, dan pengadilan pelaku kejahatan. Ia juga menyoroti kelanjutan pendudukan Golan oleh Israel serta hubungan tidak transparan antara rezim Jolani dengan Israel dan Turki yang memperumit krisis.

Perkembangan ini menunjukkan Suriah berada pada fase sensitif konflik internal dan intervensi eksternal, sementara kekerasan terhadap kelompok-kelompok masyarakat terus berlangsung dan solusi politik yang efektif masih belum terlihat.

Your Comment

You are replying to: .
captcha