Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Tentara Sudan menyatakan telah dengan tegas menggagalkan serangan Pasukan Reaksi Cepat ke kota Babanusa di negara bagian Barat Kordofan. Pengumuman ini muncul sehari setelah tentara menegaskan pencapaian kemajuan signifikan di berbagai garis depan di negara bagian Barat dan Selatan Kordofan.
Juru bicara militer menyatakan meskipun Pasukan Reaksi Cepat mengumumkan gencatan senjata sepihak, mereka tetap menyerang Babanusa setiap hari menggunakan artileri dan drone strategis. Tentara menyebut gencatan senjata itu sebagai “manuver politik dan media” untuk menutupi aktivitas militer serta menarik dukungan asing guna memperpanjang perang dan kekerasan.
Tentara Sudan menegaskan kepatuhan terhadap hukum humaniter internasional, menjaga perlindungan warga sipil, dan memfasilitasi aktivitas kemanusiaan, sambil mencegah pemanfaatan kondisi kemanusiaan sebagai kedok operasi militer.
Sumber resmi sebelumnya melaporkan bahwa tentara dan sekutunya menghantam posisi Pasukan Reaksi Cepat dan mencatat kemajuan signifikan di Barat dan Selatan Kordofan. Di barat kota Al-Abbasiya di Selatan Kordofan, mereka menguasai kota Al-Damra, Tabsa, Al-Murib, dan Qardud, memaksa kelompok al-Haraka al-Sha’biya mundur ke wilayah Tasi.
Tentara juga merilis video yang menunjukkan penguasaan Tabsa dan Al-Damra, disambut warga dengan takbir. Saat ini, tentara berupaya memecah pengepungan Babanusa, serta kota Kadugli dan Al-Dalanj, yang dikepung Pasukan Reaksi Cepat.
Serangan hebat Pasukan Reaksi Cepat ke markas Brigade Infanteri 22 di Babanusa berhasil digagalkan. Dalam beberapa minggu terakhir, tiga negara bagian Kordofan (Utara, Barat, dan Selatan) menyaksikan pertempuran berat antara tentara Sudan dan Pasukan Reaksi Cepat, menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi.
Your Comment