12 Oktober 2025 - 22:30
Source: ABNA
Peringatan Tiongkok kepada AS Mengenai Ultimatum Tarif

Kementerian Perdagangan Tiongkok memperingatkan bahwa Beijing tidak akan menyerah pada ancaman tarif AS baru-baru ini dan mendesak Washington untuk mencari penyelesaian sengketa melalui negosiasi.

Menurut kantor berita Abna, mengutip Russia Today, Kementerian Perdagangan Tiongkok dalam sebuah pernyataan, merujuk pada ancaman Presiden AS Donald Trump untuk memberlakukan tarif 100 persen pada impor Tiongkok, menekankan bahwa Beijing tidak akan menyerah pada ancaman ini.

Trump baru-baru ini, mengacu pada pembatasan Tiongkok baru-baru ini terhadap ekspor mineral langka (bahan penting yang dibutuhkan dalam produksi barang mulai dari ponsel pintar hingga jet tempur), mengatakan bahwa ia bermaksud untuk memberlakukan tarif 100 persen pada impor Tiongkok.

Kementerian Perdagangan Tiongkok menyatakan: "Posisi Tiongkok dalam perang dagang sudah pasti; kami tidak memintanya, tetapi kami juga tidak takut akan hal itu."

Perselisihan baru antara Beijing dan Washington dapat membayangi potensi pertemuan antara Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping di sela-sela KTT "Organisasi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC)" di Korea Selatan pada akhir Oktober atau awal November.

Menurut banyak pihak, pertemuan ini adalah kesempatan untuk menghidupkan kembali dialog antara dua kekuatan ekonomi super dunia. Trump telah menghabiskan sebagian besar tahun ini untuk memberlakukan tarif pada mitra dagang Washington dengan tujuan mendapatkan konsesi. Namun, Tiongkok menolak untuk menyerah dan mengandalkan daya ungkit ekonominya untuk melawan tekanan AS.

Dalam bagian lain dari pernyataan itu, Kementerian Perdagangan Tiongkok menulis: "Ancaman yang disengaja tentang tarif yang lebih tinggi bukanlah cara yang tepat untuk berinteraksi dengan Tiongkok. Jika AS bersikeras pada jalur yang salah, Tiongkok pasti akan mengambil tindakan tegas untuk melindungi hak dan kepentingan sahnya."

Tiongkok dan AS telah saling menuduh melanggar gencatan senjata dagang dengan memberlakukan pembatasan baru. Trump menuduh Beijing menjadi "lebih bermusuhan" dan mengklaim bahwa Tiongkok "menyandera dunia" dengan membatasi akses ke mineral langka.

Peraturan ekspor baru Tiongkok sekarang mewajibkan perusahaan asing untuk mendapatkan izin khusus sebelum mengekspor barang yang mengandung elemen mineral langka yang ditambang di Tiongkok (bahkan dalam jumlah kecil).

AS dan Tiongkok sepakat pada Agustus untuk memperpanjang gencatan senjata tarif. Di bawah gencatan senjata 90 hari, tarif AS atas impor Tiongkok turun dari 145 persen menjadi 30 persen, dan tarif Tiongkok atas barang-barang AS berkurang dari 125 persen menjadi 10 persen. Gencatan senjata ini akan berakhir pada bulan November.

Your Comment

You are replying to: .
captcha