Menurut kantor berita Abna, mengutip TASS, Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, merujuk pada isu potensi pasokan rudal jelajah jarak jauh "Tomahawk" ke Ukraina, mengatakan bahwa peristiwa ini juga tidak akan mengubah situasi di medan perang.
Peskov berkata mengenai hal ini: "Tentu saja, banyak pernyataan dibuat tentang ini, tetapi kami memantau semua pernyataan dengan cermat. Isu Tomahawk sangat mengkhawatirkan bagi kami, seperti yang dikatakan Presiden (Vladimir) Putin sebelumnya."
Dia menambahkan: "Ini (Tomahawk) adalah senjata khusus yang dapat dilengkapi dengan hulu ledak nuklir maupun non-nuklir; mereka memiliki jangkauan jauh dan dianggap sebagai senjata berbahaya."
Axios sebelumnya melaporkan bahwa Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah membahas pasokan rudal ini ke Kyiv dalam percakapan telepon pada 11 Oktober.
Trump sebelumnya mengatakan dia telah membuat keputusan tentang pengiriman senjata ini ke Ukraina tetapi bermaksud untuk memiliki lebih banyak informasi tentang kemungkinan target Kyiv.
Putin telah menekankan bahwa prospek Kyiv mendapatkan rudal Tomahawk berarti ketegangan akan memasuki babak baru, dan ketegangan ini akan meluas tidak hanya ke perang Ukraina tetapi juga ke hubungan antara Rusia dan AS.
Your Comment