4 Oktober 2025 - 23:48
Source: ABNA
Basharti: Rezim Zionis Tidak Lagi Dapat dengan Mudah Menyerang Negara Kita

Mantan Menteri Dalam Negeri mengatakan: "Rezim Zionis tidak lagi dapat dengan mudah menyerang negara kita. Berdasarkan indikasi politik, saya mengatakan bahwa kali ini mereka tidak akan memasuki perang yang kemenangannya tidak terbayangkan bagi mereka."

Ali Mohammad Basharti, mantan Menteri Dalam Negeri, mengacu pada perkembangan terbaru, mengatakan: "Dengan syahidnya Syahid Nasrallah, musuh berusaha melemahkan gerakan perlawanan, tetapi pada akhirnya tindakan ini tidak membawa hasil bagi mereka."

Menyatakan bahwa rencana musuh terhadap Revolusi Islam memiliki preseden, ia menambahkan: "Munafiqin (MEK) juga mengejar rencana serupa pada tahun-tahun awal Revolusi dengan meledakkan kantor Partai Republik Islam dan mensyahidkan Ayatollah Dr. Beheshti dan 70 orang lainnya."

Basharti menyatakan: "Dalam insiden baru-baru ini, untuk pertama kalinya Israel merasakan pahitnya kekalahan. Banyak dokumen dan peralatan spionase yang mereka kumpulkan di wilayah tersebut dihancurkan, dan bahkan lima rudal serta dokumen unik mereka juga musnah. Kekalahan ini menunjukkan bahwa di balik tindakan rezim Zionis terdapat pemikiran imperialis Amerika dan arogansi global."

Mantan Menteri Dalam Negeri melanjutkan: "Kami tidak naif dan kami tahu betul di mana musuh dipukul. Perang psikologis mereka mungkin berlanjut, tetapi kenyataannya adalah bahwa pendukung utama negara ini adalah Tuhan Yang Maha Kuasa, dan Dia tidak akan meninggalkan kita sendirian."

Basharti, mengacu pada pengalaman masa lalu, menegaskan: "Rezim Zionis tidak lagi dapat dengan mudah menyerang negara kita. Berdasarkan indikasi politik, saya mengatakan bahwa kali ini mereka tidak akan memasuki perang yang kemenangannya tidak terbayangkan bagi mereka."

Ia mengingatkan: "Dalam Perang Enam Hari, negara-negara Arab dikalahkan dalam beberapa jam, tetapi dalam insiden ini, perlawanan berlanjut selama dua belas hari dan akhirnya Israel dengan tergesa-gesa meminta gencatan senjata."


Your Comment

You are replying to: .
captcha