23 September 2025 - 23:54
Source: ABNA
Indonesia: "Ketika Hak Legalitas Dicabut dari Warga Palestina, Kita Tidak Boleh Diam"

Presiden Indonesia di Majelis Umum PBB ke-80 mengatakan: "Ketika hak legalitas dicabut dari warga Palestina, kita tidak boleh diam."

Menurut kantor berita ABNA, mengutip situs web Perserikatan Bangsa-Bangsa, Presiden Indonesia Prabowo Subianto dalam pidatonya di Majelis Umum PBB ke-80 menyatakan: "Ketika hak legalitas dan keadilan dicabut dari warga Palestina, kita tidak boleh diam. Kami menekankan pengiriman pasukan untuk mendukung perdamaian di Gaza dan kami siap mengirimkan putra dan putri kami ke sana untuk menjaga perdamaian. Bencana di Gaza sedang terjadi di depan mata kita. Mereka sekarat karena kelaparan. Haruskah kita diam? Kita harus bertindak. Situasi di Gaza tragis dan warga Palestina di sana memohon bantuan kita untuk menyelamatkan diri mereka. Kami sepenuhnya mendukung pembentukan dua negara di Palestina, dan ini adalah satu-satunya solusi."

Presiden Indonesia menambahkan: "Kami adalah kontributor terbesar untuk pasukan penjaga perdamaian dan kami akan melakukan segala yang diperlukan untuk mencapai perdamaian di seluruh dunia. Kami membutuhkan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang kuat dan kami akan terus mendukung organisasi internasional."

Prabowo Subianto melanjutkan: "Kami tahu apa artinya dicabut dari keadilan dan selama era kolonial, kami hidup pada tingkat yang lebih rendah dari anjing. Kami menyaksikan pengabaian hukum dan nilai-nilai kemanusiaan yang paling mendasar. Kami tidak bisa diam ketika bahkan di aula ini, keadilan bagi warga Palestina ditolak. Penindasan dalam bentuk apa pun tidak bisa menang di dunia."

Ia menambahkan: "Kami menghadapi dampak langsung dari perubahan iklim, terutama peningkatan tahunan yang signifikan pada permukaan laut. Tahun ini kami mencapai produksi beras terbesar kami dan kami menyediakannya untuk Palestina dan negara-negara lain yang membutuhkan. Kami telah memutuskan untuk benar-benar menghadapi perubahan iklim, bukan hanya dengan slogan."

Your Comment

You are replying to: .
captcha