Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Ayatollah Alireza Arrafi, Direktur Hawzah Ilmiah Iran, menekankan pentingnya spesialisasi ilmu dalam studi keislaman. Ia menyatakan bahwa tanpa spesialisasi, banyak wawasan dari kitab dan sunnah akan tersembunyi. Spesialisasi memungkinkan kedalaman, inovasi, dan efisiensi dalam penelitian, namun harus diimbangi agar tidak kehilangan pandangan holistik.
Arrafi menyoroti bahwa meskipun spesialisasi penting, ada risiko terjebak dalam detail sehingga hubungan antarbidang atau prinsip dasar bisa terabaikan, seperti dalam fikih kedokteran dan ilmu manusia. Untuk meminimalkan risiko ini, ia menekankan pentingnya penguasaan metodologi dasar, prinsip fikih, serta pengetahuan kokoh dalam bidang akidah dan teologi.
Ia juga menjelaskan tiga tahap dalam penguasaan ilmu: tahap dasar (sarjana), ijtihad parsial, dan ijtihad mutlak. Arrafi mendorong institusi pendidikan Islam untuk merencanakan program yang terstruktur untuk setiap tahap, sehingga spesialisasi ilmu dapat berkembang tanpa kehilangan landasan utama ajaran Islam.
Selain itu, Arrafi memuji jasa Almarhum Ayatollah Fadil Lankarani, seorang ulama besar yang menguasai seluruh spektrum ilmu Islam, memiliki pendekatan mendalam namun mudah dipahami, serta bersikap revolusioner dan berani dalam menegakkan ajaran agama.
Your Comment