3 September 2025 - 23:58
Source: Parstoday
Perjanjian Komprehensif 25 Tahun Iran-Tiongkok: Cara Mengatasi Unilateralisme

Dalam pertemuan Presiden Republik Islam Iran dan Presiden Tiongkok di Tianjin, kedua pihak menyinggung kapasitas, landasan, dan tekad kedua negara untuk memperluas kerja sama, seraya menekankan minat dan kesiapan untuk meningkatkan hubungan dengan mempertimbangkan masa depan, termasuk implementasi maksimal dari perjanjian komprehensif 25 tahun di antara kedua negara.

Pada hari Selasa, 2 September, Presiden Iran mengatakan dalam pertemuan dengan Presiden Tiongkok, "Kami siap bekerja sama untuk mengimplementasikan semua ketentuan perjanjian komprehensif 25 tahun antara kedua negara, dan kami dapat menempatkan pragmatisme yang terarah dan cerdas dalam agenda kami dengan menjalankan mekanisme yang diperlukan."

Menyatakan bahwa kami siap untuk melanjutkan upaya bersama antara kedua negara dalam keadaan apa pun agar hubungan Iran-Tiongkok dapat ditingkatkan ke tingkat maksimal, Pezeshkian menambahkan, Amerika Serikat membiarkan dirinya menginvasi berbagai negara untuk melanjutkan dan mengembangkan kebijakan unilateralnya, dan sekarang tidak lagi mengenal batas dalam hal ini.

Dalam pertemuan ini, Presiden Tiongkok menekankan bahwa negaranya siap dan bersedia untuk mengembangkan hubungan dengan Iran dengan mempertimbangkan masa depan.

Menurut Xi Jinping mengatakan, "Percepatan implementasi perjanjian sebelumnya antara kedua negara dapat diupayakan. Tiongkok siap dan tertarik untuk memperluas kerja sama dengan Iran di berbagai bidang."

Xi Jinping menilai serangan terhadap Republik Islam Iran sebagai pelanggaran nyata terhadap prinsip dan aturan hukum internasional, seraya menegaskan, Kekuatan bukanlah cara untuk menyelesaikan masalah.

Presiden Tiongkok menambahkan, "Republik Islam Iran adalah mitra strategis kami, dan kami harus bekerja sama secara serius untuk memperkuat Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) guna menghadapi unilateralisme."

Xi Jinping juga menyatakan bahwa kami menjunjung tinggi keadilan dan kesetaraan serta mengakui hak sah Iran untuk penggunaan nuklir secara damai.

"Dalam beberapa tahun terakhir, terlepas dari sanksi Amerika Serikat dan negara-negara Barat, kami telah menciptakan dasar untuk kerja sama yang berkelanjutan, dan kami sekarang siap untuk memperluas hubungan kami di semua bidang, terutama di bidang transportasi, dengan cara yang saling menguntungkan," ujar Xi Jinping.

Presiden Iran berkunjung ke negara ini atas undangan mitranya dari Tiongkok untuk berpartisipasi dalam KTT ke-25 Organisasi Kerja Sama Shanghai dan Shanghai Plus, serta Parade Angkatan Bersenjata untuk memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II, bertolak ke Tehran dari Beijing setelah kunjungannya berakhir.

Dalam pertemuan ini, Presiden Iran dan Tiongkok menekankan pentingnya kerja sama ekonomi, politik, dan keamanan, serta implementasi Perjanjian Komprehensif 25 Tahun.

Implementasi Perjanjian Komprehensif 25 Tahun antara Iran dan Tiongkok sangat penting dari berbagai perspektif strategis.

Perjanjian ini bukan hanya dokumen kerja sama jangka panjang, tetapi juga dapat memetakan arah baru bagi interaksi internasional Iran di era sanksi dan tekanan dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat.

Dengan berada di jalur inisiatif "Sabuk dan Jalan" Tiongkok, Iran dapat menjadi pusat transit regional. Perjanjian ini mencakup investasi Tiongkok yang ekstensif di bidang minyak, gas, petrokimia, transportasi, infrastruktur, dan teknologi. Iran dapat memanfaatkan sumber daya keuangan dan teknologi Tiongkok untuk mengembangkan megaproyek seperti kereta api berkecepatan tinggi dan jalan raya.

Tiongkok telah berulang kali menyatakan penentangannya terhadap sanksi AS terhadap Iran dan telah mendukung hak-hak sah Iran di bidang nuklir. Kerja sama ini dapat membantu Iran menemukan jalur ekonomi dan diplomatik alternatif dalam menghadapi tekanan Barat.

Tiongkok menganggap Iran sebagai "mitra strategis" dan ingin memperluas hubungan di semua bidang, termasuk perdagangan dan keamanan regional. Perjanjian ini dapat meningkatkan hubungan kedua negara untuk membentuk aliansi strategis yang langgeng.

Iran dan Tiongkok bekerja sama erat dalam Organisasi Kerja Sama Shanghai, dan implementasi perjanjian ini dapat memperkuat peran Iran dalam organisasi ini. Implementasi perjanjian komprehensif 25 tahun ini dapat membantu Iran menempuh jalur pembangunan berkelanjutan, kemandirian ekonomi, dan keterlibatan global dengan kerja sama yang lebih besar dan lebih komprehensif dengan negara-negara merdeka.

Konsultasi Pezeshkian dengan Presiden Tiongkok menunjukkan tekad serius otoritas di Tehran dan Beijing untuk mempercepat dan memperluas kerja sama ekonomi, politik, dan keamanan, yang juga akan berdampak pada perkembangan regional dan global.(sl)

Your Comment

You are replying to: .
captcha