21 Agustus 2025 - 10:25
Source: ABNA
Araghchi: Taliban belum menghormati hak-hak Syiah Afghanistan

Abbas Araghchi, Menteri Luar Negeri Iran, dalam wawancara terbaru dengan IRNA, menekankan bahwa Taliban, meskipun ada peningkatan keamanan relatif di Afghanistan, belum menghormati hak-hak Syiah dan masih belum menanggapi harapan Iran dalam bidang seperti hak air, pengungsi, dan masalah perbankan.

Menurut kantor berita internasional AhlulBayt (a.s.) - ABNA, Abbas Araghchi, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, dalam wawancara yang diterbitkan pada hari Rabu (oleh IRNA, kantor berita negara Iran), mengkritik kinerja Taliban terkait isu-isu kunci di Afghanistan.

Dia mengatakan bahwa Iran, meskipun bekerja sama erat dengan kelompok ini untuk mengamankan kepentingan nasionalnya, masih jauh dari mengakui pemerintah Taliban.

Merujuk pada berbagai tantangan antara Iran dan Afghanistan, termasuk pengungsi, narkoba, terorisme, keamanan perbatasan, perdagangan, masalah air, bahasa Persia, dan terutama keamanan Syiah, Araghchi berkata: "Kita tidak bisa acuh tak acuh terhadap masalah-masalah ini."

Menteri Luar Negeri Iran menyatakan bahwa Taliban telah mengambil tindakan di beberapa bidang, tetapi telah lalai di banyak bidang lainnya.

Dia berkata: "Keamanan Syiah telah terjamin, tetapi hak-hak mereka belum dihormati dalam beberapa tahun terakhir."

Perlu juga disebutkan, setelah kembali berkuasa, Taliban mencabut status resmi undang-undang status pribadi Syiah dan mengumpulkan semua buku fikih Ja'fari dari universitas, sekolah, dan perpustakaan pemerintah.

Kelompok ini telah menekankan bahwa hukum Afghanistan harus diterapkan berdasarkan fikih Hanafi.

Di bagian lain dari wawancara, Araghchi merujuk pada isu hak air Iran dari Sungai Helmand dan mengatakan bahwa situasi penghormatan hak air "telah membaik, tetapi masih belum mencapai tingkat yang diharapkan."

Dia juga menekankan bahwa masalah perbankan orang Iran di Afghanistan masih belum terselesaikan.

Menteri Luar Negeri Iran juga mengumumkan kesepakatan dengan Taliban mengenai kembalinya para pengungsi dan berkata: "Satu juta pengungsi telah dikembalikan ke Afghanistan, tanpa menyebabkan krisis dalam hubungan antara kedua belah pihak."

Ini terjadi meskipun kondisi pada hari-hari awal dan sebelum kedatangan pasukan rakyat Afghanistan dan Iran sangat sulit dan berat.

Your Comment

You are replying to: .
captcha