Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Dalam rangkaian Arba’in Husaini tahun ini, sejumlah perempuan Irak—baik intelektual, guru, maupun ibu rumah tangga—menyatakan solidaritasnya dengan Iran, marja’iyah Syiah, dan poros perlawanan. Mereka menyebut kemenangan Iran dalam perang 12 hari melawan rezim Zionis sebagai kebanggaan umat Syiah dan tanda kesiapan menuju kemenangan akhir.
Um Zahra, seorang kepala sekolah dari Karbala, menegaskan bahwa perempuan Irak berdiri bersama perlawanan, Hasyd al-Shaabi, dan seluruh mujahid yang melawan Israel. Ia menambahkan, dengan izin Allah, Palestina akan merdeka dan Israel akan lenyap dari peta sejarah.
Seorang ibu rumah tangga Irak, Najla, mengaku tak bisa menahan rasa haru melihat serangan rudal Iran terhadap rezim Zionis. Ia menegaskan bahwa masyarakat Irak dari anak-anak hingga orang tua merasa bangga, berdoa untuk keselamatan Pemimpin Revolusi Islam, dan yakin Iran adalah negara yang dipersiapkan untuk mendukung kemunculan Imam Mahdi (aj).
Mereka menilai Arba’in sebagai kekuatan kebangkitan Islam dan simbol persatuan umat, sekaligus tantangan besar bagi setiap penjajah. Para perempuan ini menekankan kesetiaan penuh mereka kepada marja’iyah Syiah, Ayatullah Sistani dan Imam Khamenei, hingga datangnya hari kemenangan akhir bersama Imam Zaman (aj).
Your Comment