Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Dalam acara internasional bertajuk “Dari Karbala hingga Kini: Model Peran Perempuan Zainab dalam Menegakkan Martabat,” yang dihadiri oleh aktivis muslimah dan budaya dari 19 negara, di kota suci Karbala, Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait as, Ayatullah Ramezani, menyampaikan bahwa Arba'in adalah narasi autentik atas kejahatan zaman, sebagaimana Sayidah Zainab as telah menyampaikannya dengan sangat tepat. Dia menegaskan bahwa umat kini wajib mendokumentasikan dan menyuarakan kezaliman global secara benar agar pelaku kejahatan dunia dikenal terang-terangan.
Ayatullah Ramezani juga menyoroti bahwa Islam mengakui manusia sebagai pemilik martabat hakiki, berbeda dengan Barat yang sering menyikapi martabat secara reaktif—karena aksi-reaksi terhadap ketidakadilan—sementara Islam mendorong pandangan proaktif (kontruktif) terhadap martabat dan keadilan.
Ayatullah Ramezani menegaskan bahwa Barat sering kali menekankan martabat manusia sebagai respons terhadap sejarah ketidakadilan—seperti rasisme terhadap penduduk asli Amerika Latin dan penindasan terhadap perempuan. Sebaliknya, dalam Islam, martabat adalah hak universal yang bersifat keluar dari kesadaran religius, bukan sekadar reaksi terhadap penindasan.
Pesan Kepada Perempuan dalam Konteks Global
Pada bagian lain penyampaiannya, Ayatullah Ramezani juga menyoroti pertumbuhan signifikan perempuan pasca Revolusi Islam Iran dalam berbagai bidang—pendidikan, akademik, sosial—dan mengajak perempuan Ahlulbait as di negara minoritas untuk mengembangkan organisasi, melakukan jihad penjelasan (jihad tabyin), menggunakan media sosial dan seminar lintas bahasa untuk memperjuangkan keadilan dan martabat.
Your Comment