24 Juli 2025 - 10:58
Source: ABNA
Parlemen Rezim Israel Setujui Rencana Aneksasi Tepi Barat

Knesset Israel pada hari Rabu menyetujui, dengan 71 suara mendukung berbanding 13 menolak, sebuah rencana non-obligatoris untuk aneksasi Tepi Barat. RUU ini bukanlah undang-undang yang mengikat, melainkan semacam deklarasi posisi yang diizinkan oleh rezim Israel untuk membuat keputusan semacam ini.

Menurut Kantor Berita Internasional AhlulBayt (ABNA), mengutip Al Jazeera, Knesset Israel (parlemen rezim Zionis) mendukung proposal aneksasi Tepi Barat dengan mayoritas 71 dari total 120 anggota parlemen.

Knesset memulai negosiasi dengan tujuan pemungutan suara mengenai rancangan undang-undang yang mendukung seruan untuk menerapkan kedaulatan atas Tepi Barat yang diduduki.

RUU ini diajukan oleh sejumlah anggota koalisi yang berkuasa sebelum Knesset libur musim panas.

Menteri Kehakiman rezim Zionis, Yariv Levin, menyatakan dukungannya terhadap RUU ini dan mengatakan bahwa ia akan memberikan suara untuk persetujuannya.

Demikian pula, anggota Knesset dari partai "Zionisme Religius", "Likud", "Shas", dan "Yisrael Beiteinu" menyatakan penolakan mereka terhadap RUU ini.

RUU ini bukan undang-undang yang mengikat, melainkan deklarasi posisi dan tidak mengikat pemerintah Israel, yang berwenang untuk membuat keputusan semacam ini.

Itamar Ben-Gvir, Menteri Keamanan Nasional, dalam pidatonya di Knesset menyerukan kontrol penuh dan mutlak Israel atas Jalur Gaza dalam fase pasca-perang.

Oposisi terhadap RUU di Knesset (Parlemen Rezim Zionis)

Sebaliknya, oposisi Israel mengkritik rancangan resolusi tersebut.

Seorang anggota parlemen dari Partai Buruh mengatakan bahwa tujuan dari rancangan ini adalah untuk menutupi kegagalan kabinet "berdarah" Benjamin Netanyahu di semua lini, menyembunyikan kegagalannya dalam mengelola perang Gaza, dan memungkinkan ekstremis untuk menghindari wajib militer.

Kritik dari Anggota Parlemen Arab di Knesset (Parlemen Rezim Zionis)

Daftar Arab Bersatu, atas nama ketuanya, Mansour Abbas, mengusulkan rancangan tandingan yang menyerukan pembentukan negara Palestina di samping Israel, dengan hidup dalam keamanan, perdamaian, dan partisipasi.

Ahmed Al-Tibi, anggota Knesset dari Daftar Bersama Arab, mengusulkan resolusi alternatif yang menyerukan penghormatan terhadap resolusi internasional yang berkaitan dengan masalah Palestina.

Al-Tibi mengatakan bahwa rencana pendudukan di Tepi Barat merupakan pembersihan etnis. Ia juga menyerukan diakhirinya perang terhadap Gaza, diakhirinya kelaparan di sana, pengakuan negara Palestina, dan diakhirinya pendudukan.

Your Comment

You are replying to: .
captcha