Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Dalam wawancara dengan jaringan Fox News, Netanyahu menyebutkan rekam jejak pemerintahannya yang melancarkan teror dan mengaku telah mengeliminasi ilmuwan Iran sebelumnya. Ia menyatakan: "Kami sebelumnya sudah menghapus ilmuwan Iran, namun dalam perang terbaru, kami menargetkan sosok-sosok yang jauh lebih menonjol."
Netanyahu juga mengumumkan bahwa dirinya tengah berupaya bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menormalisasi hubungan dengan negara-negara Arab. Lebih lanjut, Netanyahu mengatakan bahwa Tel Aviv sedang berusaha mencapai kesepakatan gencatan senjata selama 60 hari di Jalur Gaza.
Ia menambahkan bahwa dalam kunjungan terakhirnya ke Amerika Serikat, ia bekerja sama dengan Donald Trump untuk mencapai kesepakatan tersebut dan berharap upaya ini berhasil. Pernyataan Netanyahu muncul di tengah tuduhan bahwa dirinya merupakan penghalang utama dalam mencapai kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.
Netanyahu kemudian mengklaim: "Pada akhirnya, kami akan mencapai semua tujuan kami di Gaza, termasuk penghancuran Hamas." Perdana Menteri rezim Zionis ini, tanpa menyebut kerugian besar yang dialami rezimnya dalam perang melawan Iran, secara tidak realistis mengklaim: "Tel Aviv telah meraih kemenangan besar atas Iran dan hal ini bisa menjadi landasan untuk pertumbuhan signifikan."
Tanpa menyentuh masalah internal yang memaksanya melibatkan diri dalam konflik eksternal sebagai pelarian, Netanyahu mengklaim: "Rezim Iran berada dalam kondisi sangat sulit dan harus tetap diawasi."
Your Comment