26 April 2025 - 22:21
Source: Parstoday
Insiden Tabas, Bukti Sejarah Kekalahan Hegemoni Amerika di Iran

Dalam sejarah penuh gejolak Revolusi Islam Iran, insiden Tabas mempunyai tempat khusus karena menjadi bukti kegagalan operasi militer Amerika Serikat, sekaligus menunjukkan tanda nyata runtuhnya kebanggaan dan hegemoni negara adikuasa yang menganggap dirinya tak terkalahkan.

 Di jantung Gurun Tabas, badai pasir tidak hanya mengganggu rencana militer Amerika Serikat, tetapi juga melambangkan perlawanan dan kemauan bangsa Iran dan titik balik dalam sejarah Revolusi Islam dan runtuhnya hegemoni arogansi.

Pada 25 April 1980, Amerika Serikat melancarkan serangan militer di wilayah Iran dengan sejumlah helikopter dan pesawat terbang. Pemerintah AS yang telah gagal memperoleh hasil apa pun dari berbagai tipu dayanya dalam konteks kekalahan Republik Islam Iran, melancarkan operasi yang rumit dan sangat rahasia untuk membebaskan mata-matanya yang telah ditangkap selama penangkapan sarang mata-mata Amerika pada tanggal 4 November 1979.

Dengan merancang Operasi "Cakar Elang", Amerika Serikat bermaksud, mengebom pusat-pusat vital Iran, untuk membunuh tokoh-tokoh penting dalam rezim Republik Islam Iran dan kemudian mendirikan pemerintahan gaya Amerika di Iran.

Runtuhnya operasi di jantung gurun

Pada tanggal 20 Mei 1970, pasukan Amerika memasuki wilayah udara Iran. Sekilas, semuanya tampak berjalan sesuai rencana. Namun, di Tabas, alam menyambut mereka dan badai pasir yang dahsyat pun terjadi, menyebabkan gangguan parah pada peralatan, jarak pandang, dan komunikasi.

Insiden Tabas, Bukti Sejarah Kekalahan Hegemoni Amerika di Iran

Dari delapan helikopter yang dikirim: satu kembali di tengah perjalanan, yang kedua mengalami kegagalan teknis, dan yang ketiga jatuh saat badai. Dengan lima helikopter tersisa (kurang dari yang dibutuhkan), operasi dibatalkan. Namun, saat meninggalkan daerah itu, satu helikopter bertabrakan dengan pesawat C-130, menyebabkan ledakan besar yang menewaskan delapan tentara Amerika dan menghancurkan peralatan. Akhirnya, pasukan yang tersisa mundur karena panik.

Insiden Tabas, Bukti Sejarah Kekalahan Hegemoni Amerika di Iran

Imam Khomeini: Badai pasir adalah utusan Tuhan

Ketika berita kegagalan operasi Amerika mencapai Iran, orang-orang di seluruh Iran turun ke jalan, dan Imam Khomeini, pendiri besar Republik Islam dalam sebuah tanggapan bersejarah mengatakan, "Kami memandang badai pasir sebagai utusan Tuhan. Amerika tidak bisa melakukan apa-apa." Kalimat ini menjadi lambang kepercayaan diri bangsa, dan masyarakat melihat bahwa dengan bersandar kepada Allah swt dan persatuan nasional, mereka dapat melawan kekuatan adidaya sekalipun.

Insiden Tabas, Bukti Sejarah Kekalahan Hegemoni Amerika di Iran

Selama bertahun-tahun, dokumen rahasia dari Pentagon dan CIA telah dirilis, yang menyatakan bahwa Amerika Serikat memiliki hubungan dengan mata-mata domestik di Iran dan seharusnya menyediakan kendaraan dan tempat persembunyian di Tehran untuk mendukung operasi tersebut. Namun tidak satu pun perhitungan tepat ini dapat bertahan terhadap faktor tak terduga alamiah dan ilahi: badai pasir.

Insiden Tabas, Bukti Sejarah Kekalahan Hegemoni Amerika di Iran

Refleksi Global: Apa yang ditulis media?

Saat itu, surat kabar dan stasiun televisi di seluruh dunia menganalisis insiden tersebut dengan tajuk utama seperti "Penghinaan terhadap negara adikuasa di padang pasir", "Bencana bagi Carter di Tabas" dan "Amerika menyerah di bawah badai pasir Iran".

Kegagalan operasi Tabas, terutama menjelang pemilihan presiden AS, memberikan pukulan berat bagi citra Presiden Jimmy Carter saat itu dan menjadi salah satu faktor kekalahannya dalam pemilu dan kemenangan Ronald Reagan.

Insiden Tabas bukan hanya kekalahan militer bagi Amerika Serikat, tetapi juga, dalam literatur politik Iran, menjadi simbol "berakhirnya era dominasi Amerika Serikat". Dengan rudal, helikopter, mata-mata, maupun peralatan canggih sekalipun tidak dapat berhasil melawan tekad baja suatu bangsa, dan akhirnya, dalam kata-kata orang Amerika sendiri, hal itu berakhir dengan bencana total.

342/

Your Comment

You are replying to: .
captcha