Menurut Kantor Berita Internasional ABNA, Ayatollah Mohammad Javad Fazel Lankarani, anggota Komunitas Pengajar Hauzah Ilmiah Qom, dalam majelis peringatan wafatnya Imam Khomeini (ra) dan pemberontakan 15 Khordad, mengatakan: "Peristiwa Revolusi Islam Iran bukanlah peristiwa biasa di antara peristiwa-peristiwa sejarah lainnya yang suatu hari akan menjadi sejarah dan hilang, melainkan bukti dan tanda menunjukkan bahwa Revolusi Islam adalah perhatian khusus Tuhan kepada umat manusia yang terjadi di Iran.
Dia menekankan cita-cita asli Revolusi Islam, mengatakan: Pada awalnya, Revolusi Islam memutus tangan asing dari negara ini dan sekarang kita menyaksikan tercapainya kemandirian politik secara penuh.
Ayatollah Fazel Lankarani mengatakan bahwa Revolusi Islam Iran membangkitkan kesadaran umum di seluruh dunia, menambahkan: Hari ini kita menyaksikan kehancuran Israel dan penurunan kekuatan super Amerika, dan opini publik tidak bisa menutup mata terhadap hal ini.
Pengajar tingkat tinggi di Hauzah Ilmiah Qom tersebut mengatakan bahwa pencapaian Revolusi Islam adalah berkah dari perhatian khusus Allah dan kebijaksanaan serta bimbingan Imam dan Pemimpin Tertinggi, dan menambahkan: Cita-cita ini tidak akan tercapai kecuali dengan pengorbanan para pejuang dan darah suci para syuhada serta kehadiran rakyat di lapangan yang merupakan pilar Revolusi Islam Iran.
Ayatollah Fazel Lankarani menjelaskan posisi setiap individu bangsa Iran dan setiap orang dalam peristiwa besar Revolusi Islam, menegaskan: Setiap orang baik di Iran maupun di luar Iran harus menentukan peran mereka dalam gerakan global ini; menurut riwayat para Imam Maksum (as), Revolusi Islam akan menjadi pendahulu bagi gerakan global besar; tentunya pendahuluan ini bukan berarti kemunculan (Imam Mahdi) akan terjadi dalam beberapa hari atau tahun ke depan, tetapi babak sejarah ini akan mempengaruhi era kemunculan dan pemerintahan global.
Anggota Komunitas Pengajar Hauzah Ilmiah Qom dengan menekankan efek internasional Revolusi Islam dan penyebaran berkah serta efek tersebut, mengatakan: Kita harus menemukan posisi sejarah kita dan melihat apa peran kita dalam agama, karena Revolusi Islam terkait dengan gerakan agama dari Nabi Adam (as) dan para Nabi Ulul Azmi hingga Nabi Penutup dan para Imam Maksum (as) serta Ashura dan lainnya, dan ini adalah satu gerakan yang utuh.
Dia mengatakan bahwa Tuhan Yang Maha Esa menurunkan agama untuk umat manusia agar manusia mencapai kesempurnaan, mengatakan: Dari para nabi dan imam hingga para ulama dan mujahidin serta fuqaha, semuanya memiliki peran besar dalam keberlangsungan dan penguatan agama, jadi jika kita ingin Islam dikenal di dunia dan terus berkembang setiap hari, kita harus menjaga revolusi ini dengan seluruh kekuatan kita, karena setiap kerusakan pada revolusi akan menghambat gerakan agama Islam; tentunya kehendak Tuhan adalah agar agama Ilahi ini perlahan-lahan mendapatkan perhatian dari masyarakat dunia dan opini publik semakin memperhatikan tauhid dan Al-Quran.
Dia menekankan tanggung jawab manusia di hadapan Tuhan tentang gerakan sejarah agama, mengatakan: Nilai manusia terlihat dalam peristiwa semacam ini dan kita harus menemukan peran dan kontribusi kita serta membawa semua kemampuan kita ke lapangan.
Dia juga mengacu pada ayat "Sesungguhnya Allah tidak mengubah nasib suatu kaum sampai mereka mengubah diri mereka sendiri" dan mengingatkan: Ini adalah sunatullah bahwa perubahan nasib sosial manusia terjadi oleh tangan mereka sendiri, jadi jika kita menginginkan pemerintahan yang saleh, Tuhan akan memberikan kepada kita, dan jika kita menginginkan pemerintahan yang tidak saleh, pemerintahan yang tidak saleh akan berkuasa.
Ayatollah Fazel Lankarani menganggap Revolusi Islam sebagai amanat dan menekankan: Revolusi Islam harus diteruskan kepada generasi mendatang dengan semua karakteristik nyatanya.
--------------
