Foad Izadi, Minggu (8/12/2024) menulis, "Tiga pilihan bagi masa depan Suriah, tersebut, pertama, berubah menjadi Libya yang lain, pilihan kedua, berubah menjadi budak baru Amerika Serikat, dan Rezim Zionis pembunuh anak."
Menurut Izadi, pilihan ketiga bagi Suriah, mendukung rakyat Palestina, dan tetap berada di poros perlawanan dalam kebijakan luar negeri, serta memperbaiki kelemahan-kelemahan masa lalu di kebijakan dalam negeri.
Staf pengajar Universitas Tehran menambahkan, rakyat Suriah, bersama rakyat dan pemerintah Iran, memiliki pandangan yang sama bahwa pilihan ketiga adalah yang terbaik.
Sebelumnya, Staf Komando Militer Suriah, Minggu dinihari dalam sebuah pernyataan resmi, mengumumkan tergulingnya pemerintahan Presiden Bashar Assad.
Statemen Staf Komando Angkatan Bersenjata Suriah, dirilis setelah kelompok-kelompok bersenjata teroris menduduki ibu kota Suriah, Damaskus, dan setelah Assad dikabarkan keluar dari negara itu. (HS)
342/