Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Senin

14 Oktober 2024

15.15.19
1494635

Salat Jumat Pertolongan, Salah Satu yang Terpenting di Dunia Islam

Seyyed Mohammad Aghamiri, anggota Dewan Kota Tehran, terkait Salat Jumat Nasr (Pertolongan) mengatakan, Salat Jumat 4 Oktober 2024 mengingatkan kita akan peristiwa Baiat Ridwan, yang tujuannya memperkuat semangat kaum Mukmin, dan memperbarui kesiapan tempur.

Salat Jumat yang diimami oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, atau Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei, pada 4 Oktober 2024, digelar setelah gugurnya Sekjen Hizbullah Lebanon, dan setelah serangan pembalasan rudal Iran, atas kejahatan Israel, di Tehran.

Salat Jumat tersebut menurut sejumlah banyak tokoh, dan analis, merupakan hari bersejarah bagi Dunia Islam. Sebuah peristiwa besar yang kemudian dikenal dengan Salat Jumat Nasr (Pertolongan).

Ayatullah Khamenei, bersama ratusan ribu jemaah salat Jumat, melaksanakan salat di Musala Imam Khomeini Tehran, meski musuh mengancam akan menyerang musala setelah serangan pembalasan Iran, Wa'd Sadiq 2.

Salat Jumat ini dilaksanakan sesuai jadwal yang ditetapkan sebelumnya, dan digelar di ruang terbuka, tanpa penjagaan yang ketat dan khusus.

Sebelum dimulai Salat Jumat, Ayatullah Khamenei, menghadiri acara mengenang Sayid Hassan Nasrullah, Sekjen Hizbullah, di ruang terbuka yang diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Quran, dan setelah salat Jumat, beliau menyempatkan diri berbincang-bincang dengan para pejabat pemerintah Iran.

Dalam Salat Jumat tersebut, keempat putra Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, turut hadir. Sejumlah banyak warga Iran, juga sengaja datang dari berbagai kota berbeda untuk mengikuti salat Jumat di Tehran.

Di bawah ini adalah pernyataan-pernyataan yang menjelaskan urgensitas Salat Jumat bersejarah tersebut,

Salat Jumat Nasr, Naikkan Kemuliaan Diri Masyarakat Islam

Mohammad Hadi Rahmani, Pengajar di Hauzah Ilmiah Qom, dalam analisanya menekankan urgensi Salat Jumat ini dan mengatakan, "Gerakan besar Salat Jumat Nasr, telah menaikkan kemuliaan diri masyarakat Islam, dan memberikan pukulan-pukulan telak terhadap musuh.

Salat Jumat Nasr, Gagalkan Konspirasi Musuh

Gholam Nabi Tavakoli, Imam Jumat Ahlu Sunnah Taybad, Iran, terkait Salat Jumat Nasr mengatakan, "Khutbah Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, dalam Salat Jumat Nasr, dan kehadiran luas masyarakat, telah menggagalkan konspirasi-konspirasi jahat musuh Islam.

Salat Jumat Nasr, Mengingatkan tentang Baiat Ridwan

Seyyed Mohammad Aghamiri, anggota Dewan Kota Tehran, dalam rapat terbuka yang membahas Salat Jumat Nasr menuturkan, "Salat Jumat tanggal 4 Oktober mengingatkan kita akan Baiat Ridwan. Tujuan dari baiat ini adalah memperkuat semangat kaum Mukmin, dan memperbarui kesiapan tempur.

Salat Jumat Nasr, Persatuan Besar Umat Islam

Mantan Imam Jumat Kota Kashan Iran, menilai kehadiran Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, di Salat Jumat Nasr, telah memberikan ketenangan bagi banyak gerakan perlawanan dalam menghadapi Rezim Zionis. Ia mengatakan, Salat Jumat Nasr, telah memberikan rasa tenang kepada kaum tertindas dunia, dan mempererat persatuan di antara umat Islam.

Salat Jumat Nasr, Kebanggaan Sebuah Bangsa

Ayatullah Javadi Amoli, salah satu Marja Taklid Syiah Iran, dan mufasir Al Quran, menyoroti penyelenggaraan Salat Jumat Nasr, yang diikuti banyak orang. Menurutnya, Salat Jumat Nasr, adalah kebanggaan bagi sebuah bangsa. Ia menegaskan, "Sebuah bangsa yang datang ke medan tempur bersama istri dan anak-anaknya, meski musuh mengancam, apakah bukan kebanggaan sebuah bangsa?

Salat Jumat Nasr, Bukti Keyakinan Rakyat atas Kedudukan Wilayah

Hujatulislam Kazem Sedighi, mantan Imam Jumat Tehran, mengatakan bahwa khutbah Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, di Salat Jumat Nasr, dari sisi pengaruh, kelengkapan, dan pandangan jihad serta Islam, berada di puncak. Ia menambahkan, keyakinan rakyat terhadap kedudukan Wilayah (kepemimpinan) bukan keyakinan politik, tapi keyakinan agama, fitrah, dan hati nurani.

Salat Jumat Nasr, Membuat Musuh Ketakutan

Hujatulislam Habibollah Ghafouri, Wakil Wali Fakih di Provinsi Kermanshah, dan Imam Jumat kota ini juga menggarisbawahi kehadiran bersejarah Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, dan rakyat di Salat Jumat Nasr. Ia menuturkan, peristiwa penting ini telah membuat musuh ketakutan, dan melahirkan harapan bagi sahabat-sahabat Revolusi Islam.

Salat Jumat Nasr, adalah Wa'd Sadiq Lain

Abbas Bayrami, Kepala Badan Sastra dan Sejarah Perang Pertahanan Suci Iran, menilai kehadiran luas rakyat Iran, dalam Salat Jumat Nasr, sebagai operasi Wa'd Sadiq lain. Ia mengatakan, musuh dengan segenap kekuatan terjun ke medan tempur menghadapi poros perlawanan, dan Revolusi Islam, tapi kehadiran luas masyarakat dalam salat Jumat ini, telah menggagalkan konspirasi mereka. (HS)