Menurut Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Ayatullah Reza Ramezani dalam majelis duka malam Asyura yang diadakan di masjid Imam Hasan Askari as di kota Rasht Iran, mengatakan: “Lebih dari 1.300 Setahun telah berlalu sejak peristiwa Asyura yang tragis. Peristiwa di mana orang-orang terbaik disyahidkan dan 18 orang dari garis keturunan murni Nabi mengorbankan nyawanya demi memperjuangkan kebenaran."
Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait as ini menambahkan: "Musuh-musuh kebenaran tidak pernah berhenti berusaha memadamkan cahaya peristiwa besar ini. Mulai dari kejahatan Mutawakkul Abbasi dalam penghancuran makam Imam Husain as hingga penyerbuan Wahabi ke pemakaman para Imam di Baqi' dan Karbala, semuanya menunjukkan kebencian yang sudah lama ada terhadap Ahlulbait as."
"Terlepas dari semua kejahatan ini, tidak hanya cahaya Asyura yang tidak padam, namun kemuliaan dan keagungannya meningkat dari hari ke hari. Tempat suci dan istana Imam Athar di Najaf, Karbala, Samarra, dan Kazmin lebih megah dari tahun sebelumnya dan menyambut peziarah dari seluruh dunia." Tambahnya.
Ayatullah Ramezani mencatat: "Pertemuan berkabung dan prosesi berkabung Imam Husain as diadakan di belahan dunia yang paling jauh, dari Los Angeles, Amerika, hingga jantung Eropa. Di kota-kota seperti London, Paris, Berlin, Montreal, dll., banyak sekali pecintan Al-Husain yang berkumpul untuk menjaga kisah Asyura tetap hidup."
Wakil rakyat Gilan dalam Dewan Ahli Rahbari ini menyatakan bahwa kebangkitan Imam Husain as terjadi bukan untuk mencari kekuasaan dan mengumpulkan kekayaan, melainkan demi keselamatan umat manusia dan kebangkitan agama Islam. Ia menentang penyimpangan dan kesesatan yang terjadi dalam agama Islam serta mengibarkan panji kebenaran dan keadilan."
Dalam kelanjutan pidatonya, ia menunjukkan beberapa penindasan terhadap Yazid dan pengikut Yazid dengan mengatakan: "Pada saat itu, Naib Khalifah mabuk dan shalat empat rakaat dari dua rakaat dan tidak ada yang berani memprotes. Yazid juga korup dan tidak punya komitmen terhadap agama dan moral."
"Imam Husain as mengorbankan hidupnya dalam situasi seperti ini sebagai teladan bagi semua orang bebas dan pencari hak di dunia dan mengajarkan pelajaran tentang pengorbanan diri dan pengorbanan terhadap kemanusiaan. Asyura adalah cahaya terang di jalan umat manusia dan pelajaran dari peristiwa besar ini terus membuka jalan bagi kita." Lanjutnya.
Merujuk pada rahasia kelanggengan dan keabadian Asyura, Ayatullah Ramezani menegaskan: "Rahasia kelanggengan Asyura terletak pada kesucian tujuan dan sarananya. Imam Husain as dan para sahabatnya memasuki medan perjuangan melawan penindasan Yazid dan para pengikutnya dengan niat yang murni dan suci serta menggunakan metode yang sah dan etis. Namun di sisi lain, musuh-musuh Imam Husain as yang menderita kegelapan kebodohan dan ketidaktahuan, melakukan segala kejahatan. Mereka menutup saluran air bagi keluarga Imam, membakar tenda-tenda, membunuh anak-anak, dan menangkap para wanita."
Ayatullah Ramezani mencatat: "Sebagaimana disebutkan dalam Ziarah Arbain, kesyahidan Imam Husain as adalah cahaya melawan kegelapan kebodohan dan kesesatan. Dia mengorbankan hidupnya agar umat manusia bisa terbebas dari penindasan dan mencapai kebenaran dan keadilan."
Ayatullah Ramezani lebih lanjut menyatakan bahwa Asyura menjadi revolusi abadi karena mempunyai tujuan yang suci, kepemimpinan yang adil dan pendukung yang tidak mementingkan diri sendiri, serta menjelaskan: "Suatu gerakan yang menunjukkan kemenangan kebenaran atas kegelapan tidak bisa dihindari, dan akan mencapai tujuan yang baik."
Menunjukkan bahwa Revolusi Islam di Iran adalah contoh nyata dari gerakan yang suci dan penuh kemenangan, Ayatullah Ramezani mengatakan: "Kepemimpinan Imam Khomeini ra yang cerdas, yang merupakan contoh kesalehan dan keadilan, bersama dengan iman dan pengorbanan rakyat Iran membuat revolusi ini berhasil.
"Imam Khomeini ra memulihkan kehormatan dan kebanggaan negara dengan menolak ketergantungan pada kekuatan asing dan menghidupkan kembali identitas nasional Islam Iran. Pada era Pahlavi, Iran dipermalukan dan didominasi oleh orang asing, namun revolusi Islam membawa kebanggaan dan kebebasan dan mengubah Iran menjadi negara kuat di kawasan." Tambahnya.
Sekretaris Jenderal Lembaga Interansional Ahlulbait as ini menunjukkan bahwa saat ini Iran Islam memiliki posisi yang melampaui negara biasa dan dikenal sebagai kekuatan regional dan global, dan mengatakan: "Kemajuan luar biasa Iran dalam bidang ilmu pengetahuan, militer dan bidang medis adalah bukti klaim ini. Di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, Iran telah naik dari peringkat 57 pada era pra-revolusi menjadi peringkat 16 dunia, dan di beberapa bidang, Iran termasuk dalam 10 dan 5 negara teratas di dunia."
"Meskipun terdapat pencapaian-pencapaian berharga tersebut, masih terdapat tantangan-tantangan di bidang penghidupan dan lapangan kerja yang harus diselesaikan oleh pemerintah. Rakyat Iran, yang mengorbankan hidup dan harta mereka untuk revolusi, tentu sudah seharusnya mendapatkan pelayanan dan keadilan." Lanjutnya.
Ayatullah Ramezani menyatakan: "Pemimpin tertinggi revolusi, Ayatollah Khamenei, sebagai murid penerus Imam Khomeini melanjutkan jalan revolusi yang makmur. Pelajarannya di bidang politik diambil dari mazhab Asyura dan revolusi yang merupakan cabang dari mazhab Husaini." Tegasnya.
"Rakyat Iran menciptakan revolusi dalam pawai Tasua dan Asyura, dengan slogan-slogan martabat, kemerdekaan dan kebebasan, yang di dalamnya terasa cita rasa kebebasan yang sesungguhnya. Kebebasan di mana, tidak seperti kebebasan di Barat, seseorang tidak dihukum karena mengutarakan pendapatnya (misalnya menolak Holocaust)." Ujarnya.
"Tujuan revolusi Islam adalah keadilan, rasionalitas dan spiritualitas dan bukan dominasi atas orang lain, perluasan negara dan penindasan. Namun terhadap agresi dan serangan apa pun, Iran akan mempertahankan diri dengan tekad bulat. Hikmah berdiri dan tidak menerima hinaan ini diambil dari mazhab Asyura dan ajaran Imam Husain as." kembali ia menegaskan.
Ayatullah Ramezani menunjukkan bahwa seperti yang dikatakan Imam Khomeini ra, Asyura memberi kita pelajaran dalam politik, dan mengatakan: "Menitikkan air mata dan duka untuk Imam Husain as harus dibarengi dengan komitmen dan tindakan serta membawa kita ke medan perjuangan untuk mencapai tujuan dan mewujudkan cita-cita."
"Revolusi kita yang merupakan pancaran revolusi Asyura mempunyai hikmah bagi penguasa. Mereka harus menjadi teladan bagi umat dengan mengikuti ajaran Asyura dan mengikuti jalan Imam Khomeini ra." Tambahnya.
Pada akhirnya, Ayatullah Ramezani menekankan: "Hari ini, berkat Asyura, kita menyaksikan penyebaran perlawanan di seluruh dunia. Pelajar muda di berbagai belahan dunia, termasuk Amerika Tengah, menyerukan kebangkitan dan keadilan, yang terinspirasi oleh gerakan Asyura."