Kemlu Cina seraya menuding NATO berusaha menyebarkan ketakutan di kawasan Asia Pasifik (kawasan Asia dan Samudra Pasifik), memperingatkan organisasi militer ini bahwa jangan membawa instabilitas ke kawasan ini.
Seperti dilaporkan Pars Today, Jubir Kemlu Cina, Lin Jian Kamis (11/7/2024) seraya mengecam statemen KTT NATO di Washington terkait kawasan Asia Pasifik, menjelaskan, statemen ini hasil dari mentalitas perang dingin dan penuh dengan retorika permusuhan.
Jubir Kemlu Cina meminta NATO meninggalkan mentalitas perang dingin dan pendekatan kontrastis, memiliki gambaran yang benar terkait Cina, dan menghentikan intervensi di urusan internal Beijing, menuding Cina atau mengganggu hubungan Cina dengan Eropa.
Lin Jian lebih lanjut menuding NATO menciptakan instabilitas di Eropa dan mengatakan: Cina membela tegas kedaulatan, keamanan dan haknya untuk berkembang.
Jubir Kemlu Cina diakhir statemennya menegaskan:
Tragedi Afghanistan dan Libya menunjukkan, di mana pun NATO hadir, maka akan tercipta kerusuhan di sana.
Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi juga menyebut tudingan para pemimpin NATO terhadap negaranya tidak berdasar dan mengatakan, organisasi militer ini tidak boleh mengintervensi urusan internal Cina.
Dalam pertemuan mereka baru-baru ini di Washington, para pemimpin NATO menyebut Cina sebagai faktor penentu dalam konflik Ukraina dan tantangan sistemik terhadap hubungan antara kedua pihak di Samudera Atlantik. Sikap ini mendapat tentangan keras dari Beijing.
Wakil Kepala Staf Gabungan di "Komisi Militer Pusat Cina" baru-baru ini menyatakan bahwa Amerika adalah tantangan terbesar bagi keamanan dan stabilitas regional, dan Washington berupaya untuk membuat salinan Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di wilayah Asia dan Samudra Pasifik untuk mempertahankan hegemoninya di wilayah tersebut. (MF)