Menurut Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Sudah 275 hari sejak Israel melancarkan pembantaian terhadap rakyat Gaza. Tidak ada tanda-tanda bahwa rezim Zionis bermaksud menghentikan kampanye genosida terhadap Palestina. Semua seruan internasional dan upaya diplomatik terus diabaikan di Tel Aviv. Ketika jumlah korban tewas meningkat, Sekretariat Solidaritas dengan Palestina (SSP) di Malaysia terus memperkuat solidaritas dengan Palestina.
Melalui pernyataan pers, Sekretariat Solidaritas dengan Palestina (SSP) Malaysia menyatakan, "Selain kecaman lisan dan bantuan kemanusiaan, pemerintah Malaysia belum berbuat banyak dalam mendukung Palestina, dan belum mendukung strategi global Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS). Yang lebih mengecewakan adalah pemerintah tidak bersedia memberikan sanksi terhadap investasi yang terkait dengan Zionis. BalckRock dan anak perusahaannya, General Infrastructure Partners (GIP) adalah pemasok senjata dan pendukung genosida. Meskipun ada protes dari masyarakat, pemerintah Malaysia bersikeras untuk melanjutkan rencana privatisasi MAHB dengan mengizinkan BlackRock-GIP mengoperasikan bandara Malaysia."
Di tengah gencarnya aksi anti Zionis, diberitakan seorang aktivis dari Tanjung Malim, Mythreyar Mutturamalinggam, telah melakukan aksi mogok makan sebagai protes terhadap kebijakan pemerintah Malaysia yang mengizinkan investasi terkait Zionis mengambil alih infrastruktur strategis Malaysia.
Mythreyar telah memulai mogok makan sejak 10 Juli 2024. Disebutkan, tujuannya adalah menyerukan kepada pemerintah Malaysia untuk menghentikan kesepakatan BlackRock MABH. SSP menyebutkan, menghormati dan mengapresiasi keberanian Mythreyar atas komitmennya dalam memperjuangkan solidaritas Palestina. Melalui pernyataannya, SSP mendorong seluruh pendukung pembebasan nasional Palestina untuk datang mendukung upaya Mythreyar tersebut.