Menurut Kantor Berita Internasional ABNA, Ashraf Al-Qadara, juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengumumkan: "Rezim pendudukan menghancurkan sistem kesehatan di Jalur Gaza secara terencana."
"Rezim pendudukan dengan sengaja menghancurkan sistem kesehatan di utara Jalur Gaza. Rezim ini mengganggu layanan medis dengan menyerang rumah sakit. Hanya ada beberapa rumah sakit yang tersisa di Jalur Gaza dengan unit gawat darurat yang aktif. Rumah Sakit Rafah dan Rumah Sakit Khusus Kuwait juga telah ditutup." Tambahnya.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menambahkan: "Staf medis sedang mencoba untuk mulai memberikan layanan lagi di Rumah Sakit El Amal dan Rumah Sakit Nasser. Sistem kesehatan memerlukan dukungan, dan untuk itu, rumah sakit lapangan harus didirikan."
Menyatakan bahwa komunitas internasional bertindak lambat terhadap masalah Gaza, yang tidak sebanding dengan genosida dan kehancuran di wilayah ini, Al-Qadara mengatakan: "Sekarang satu setengah juta orang yang berhasil mendapatkan perawatan di rumah sakit sedang menderita penyakit kronis."
Ia menambahkan, 27 ribu orang tertular hepatitis A di Jalur Gaza. Dari total 20.000 pasien, 4.917 dipindahkan ke luar wilayah untuk berobat. Komunitas internasional sudah sepantasnya melihat kejadian di Gaza.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza juga mengumumkan: "Sejauh ini, 493 tenaga medis telah syahid di Jalur Gaza dan banyak lainnya yang hilang."